Dengan rasa cinta yang mendalam kepada anjingnya, Stafford memutuskan untuk melakukan pencarian ke penjuru kota Manchester. Pencarian menemui titik terang dengan adanya kabar jika seekor anjing ditemukan di sebuah pub di Manchester. Seakan sudah menjadi jodoh, ternyata Major ditemukan oleh satu di antara pengusaha kaya, John Henry Davies.

Lahir di Staffordshire, Davies telah mengambil alih Pabrik Walker dan Homfray pada 1902 dan menguasai sebagian besar saham Brewery Manchester, perusahaan yang mengelola sejumlah pub di Salford dan Manchester.

Pada saat itu, Davies memang sedang mencari anjing untuk kado ulang tahun putrinya. Ketika dia menemukan Major, Davies langsung jatuh hati kepada anjing berbulu lebat tersebut.

Davies mengajak Stafford untuk bertemu pada satu di antara pabriknya. Setelah perundingan selama beberapa saat, Davies setuju mengakuisisi Newton Heath dan mengambil Major sebagai tanda terima kasih.

Baca Juga:

Cerita Gol Legendaris Terry McDermott yang Mengawali Kebencian Sir Alex Ferguson kepada Liverpool

Manchester United Diminta Mainkan Bruno Fernandes dan Paul Pogba Bersamaan

Jurgen Klopp Dianggap Lebih Hebat daripada Manajer Legendaris Manchester United

Major. (Stretty News)

Pada Maret 1902, sebuah pertemuan diadakan di New Islington Hall untuk membahas masa depan klub. Stafford mengumumkan bahwa ia bersama dengan Davies dan tiga pengusaha lokal Manchester lainnya setuju untuk menginvestasikan 200 pounds untuk Newton Heath. Kesepakatan tersebut terjadi hanya dua bulan setelah perintah penutupan klub dikeluarkan.

Begitu Davies mengambil alih, dia berkeinginan mengontrol atas semua urusan di Newton Heath. Davies membayar semua hutang klub dan memulai perjalanan yang akan mengubah Newton Heath menjadi Goliat seperti sekarang ini.

Davies menunjuk Ernest Magnall sebagai manajer anyar Newton Heath. Magnall dikenal piawai karena berhasil mengeluarkan Burnley dari zona degradasi.

Pertemuan lain diadakan pada April 1902 dan topik diskusi adalah nama klub. Penggemar berusia 19 tahun bernama Louis Rocca menyarankan ‘Manchester United’, tetapi para petinggi tidak terlalu tertarik.

Nama-nama seperti 'Manchester Center' dan 'Manchester Celtic' dikedepankan, tetapi yang pertama ditolak karena kedengarannya lebih seperti stasiun kereta api sementara yang terakhir diturunkan dengan cepat karena kaitan dengan masalah bisnis. Walhasil, nama yang diusulkan Rocca menjadi pilihan terbaik.

Demikianlah secuplik kisah dari Major, anjing yang menyelamatkan Manchester United dari kebrangkutan. Mungkin, jika tidak ada Major, Anda tidak akan pernah melihat momen comeback Manchester United ketika bersua Bayern Munchen di final Liga Champions 1998-1999, atau poster Cristiano Ronaldo yang menghiasi dinding kamar Anda.