Mahmoud Zohud. (BolaSkor.com/Budi Prasetyo Harsono)

Mahmoud Zohud sendiri merupakan korban perang. Dia mengaku mengalami kelumpuhan karena ditembak saat pulang dari sekolah ketika masih berusia 14 tahun.

"Saya mengalami kecelakaan ketika berusia 14 tahun. Saat itu, saya baru pulang sekolah dan ditembak oleh tank. Setelah peluru diambil dari tubuh saya, saya mengalami cardinal injury," kenang Mahmoud Zohud.

"Sejak saat itu, saya mengalami kelumpuhan pada bagian bawah tubuh saya. Namun, saya tetap berolahraga dan Alhamdulillah memiliki kesuksesan dalam hidup. Menurut saya, kesuksesan berasal dari semangat Anda meraih cita-cita, bukan fokus kepada kekurangan yang Anda miliki," Mahmoud Zohud melanjutkan.

Kisah hidup Mahmoud Zohud membuktikan, tidak ada yang tidak mungkin apabila bekerja keras. Di tengah segala keterbatasan, Zohud mampu meraih kesuksesan sebagai atlet.

Lahir di negara yang penuh dengan konflik, memiliki fasilitas ala kadarnya, dan tertutup dari dunia luar tidak lantas membuat semangat Mahmoud Zohud luntur. Justru sebaliknya, pria yang hobi bermain basket itu lebih bersemangat untuk meraih prestasi.

Mahmoud Zohud datang ke Asian Para Games 2018 dengan membawa satu misi, menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Palestina kuat dan memiliki mental baja. Mahmoud Zohud memikul mimpi masyarakat Palestina dengan tampil seorang diri dan mengibarkan bendera negaranya pada Asian Para Games 2018.