Ketika situasi keamanan di negaranya mulai kondusif, Luka Modric baru bermain sepak bola. Pesepak bola yang memiliki tinggi 172 centimeter itu mengawali karier bersama Dinamo Zagreb.

Karier Luka Modric semakin menanjak ketika pindah ke Tottenham pada 2008. Namun, Modric hanya sekadar menjadi pemeran pembantu bersama The Lilywhites.

Empat musim di London Utara, Luka Modric kembali hijrah. Real Madrid menjadi pelabuhan Modric berikutnya ketika pindah pada 2012.

Sayangnya karier Luka Modric tidak langsung berjalan lancar di Real Madrid. Modric sempat kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Spanyol pada musim perdananya.

Bahkan, Luka Modric dilabeli pembelian terburuk musim itu oleh para pendukung Real Madrid. Beruntung, Modric tidak patah arang dan bekerja keras memperbaiki performa.

Perlahan tapi pasti, Luka Modric menyegel tempat di tim utama Real Madrid. Gelandang asal Kroasia itu membantu Los Blancos memenangi La Decima.

Setelah itu, Luka Modric menjadi pemain penting di lini tengah Real Madrid. Bahkan, Modric mendapatkan nomor punggung legendaris, 10.

Puncak karier Luka Modric tercipta pada 2018. Pada tahun itu, Modric membantu Real Madrid memenangi Liga Champions dan memimpin timnas Kroasia lolos ke final Piala Dunia 2018.

Dengan tubuhnya yang kecil, Luka Modric memiliki kualitas lain sebagai seorang pesepak bola. Visi mengumpannya merupakan senjata andalan menapaki karier sebagai pemain sepak bola.

Luka Modric membuktikan, tidak ada yang mustahil apabila mau berusaha. Kerja keras dan percaya diri menjadi kunci si kecil Modric untuk mengguncang dunia.