Efek Ernesto Valverde

Sebagian fans Barcelona boleh jadi tidak terlalu menyukainya karena dianggap menghilangkan sepak bola ofensif dan menghibur klub, yang notabene sudah jadi filosofi Barcelona selama bertahun-tahun.

Akan tapi di satu sisi berbeda, mantan pemain Barcelona 1988-1990 itu memberikan keseimbangan di tiap lininya. Setidaknya saat ini Barca tidak mudah dipenetrasi di pertahanan, khususnya ketika menghadapi serangan balik.

Kendati sempat mengkhawatirkan di awal musim, lini belakang Barcelona menampilkan performa hebat, baik secara kolektif dan individu. Pada sembilan laga krusial - lima di Liga Champions dan empat LaLiga kontra Real Madrid dan Atletico Madrid - Barcelona hanya kebobolan dua gol - rata-rata kebobolan 0,22 per laga.

Marc-Andre ter Stegen di Anfield

Semua menjadi pemimpin di lini belakang dengan cara mereka sendiri. Marc-Andre ter Stegen jadi tembok terakhir yang sulit dilalui lawan. Gerard Pique jadi pemimpin di puncak kariernya dan bertandem baik dengan Clement Lenglet, yang menggantikan tugas Samuel Umtiti (cedera) dengan baik.

Jordi Alba tidak tergantikan sebagai bek kiri dengan kemampuannya naik membantu serangan dan berkombinasi dengan Lionel Messi. Sementara posisi bek kanan, Sergi Roberto atau Nelson Semedo, selalu tampil baik ketika dipercaya bermain Valverde.

Ketangguhan mereka di fase krusial musim untuk target treble akan kembali diuji di Anfield. Barcelona tidak sekedar melawan 11 pemain Liverpool melainkan juga 'pemain ke-12' di Anfield.