Bahkan, gagal berlaga di Piala Dunia 2018 sempat membuat performa Sane terganggu pada awal musim ini. Pemain 23 tahun tersebut gagal menembus skuat utama pada beberapa laga awal Premier League.

Beruntung, Sane tidak larut dalam keterpurukan. Pada pekan kelima ia sudah berhasil mencetak gol melawan Fulham. Dua laga berikutnya, dua assist tercipta dari aksi sang pemain.

Hingga saat ini, Sane masih terus menjaga penampilannya pada titik tertinggi. Opta mencatat, dia meruapakan pemain Jerman yang paling banyak berkontribusi pada lima liga besar Eropa. Total, Sane mengoleksi 10 gol plus 14 assist (24).

Menariknya, pemain yang menyingkirkan Sane, Werner, berada pada posisi kedua. Ia berkontribusi sebanyak 23 kali untuk RB Leipzig di Bundesliga.

Baca juga: Man City 9-0 Burton Albion, The Citizens Ulangi Rekor Skuat Don Revie 52 Tahun Silam

Leroy Sane (Opta)

Catatan tersebut menjadi sebuah ironi bagi sepak bola Jerman. Der Panzer justru tidak membawa talenta terbaiknya untuk berlaga di Piala Dunia 2018. Padahal, di sana masih ada penyerang gaek yang kemampuannya mulai menurun, Mario Gomez.

"Semua faktor yang dibutuhkan tidak cocok untuk pertandingan seperti ini. Itu terlalu arogan. Saya ingin membuatnya lebih sempurna lagi," ujar Low saat Piala Dunia.

"Saya seharusnya mempersiapkan tim seperti 2014. Saat itu, ada keseimbangan antara menyerang dan bertahan," nilai sang pelatih.

Kini, Low perlu memahami anekdot terkenal dari Indonesia: Penyesalan memang selalu datang belakangan. Sebab, kalau di depan namanya pendaftaran.