Saat ini, Lee mengaku kerasan membela Valencia. Apalagi, ia punya hubungan erat dengan Cheryshev dan Carlos Soler. Padahal, pada bursa transfer awal musim 2018-2019, Lee sempat diincar Real Madrid, Manchester City, dan Paris Saint-Germain.

"Saya bersahabat dengan Denis Cheryshev dan Carlos Soler. Mereka seperti saudara bagi saya. Saya ingin berterima kasih bagi seluruh tim dan pelatih Marcelino. Sebab, mereka semua membantu saya sejak hari pertama," ujar Lee.

Lee ingin terus memperkaya kemampuan dan pengalaman bersama Valencia. Namun, ia menegaskan masa depannya bergantung pada keputusan klub.

"Valencia adalah rumah saya. Bermain di klub ini benar-benar memberikan kesenangan yang luar biasa. Saya ingin bekerja keras untuk merebut satu posisi di tim utama," kata sang pemain.

"Akan tetapi, saya tidak mengambil keputusan. Di mana pun berada, tujuan saya adalah menjadi pemain yang lebih baik dan siap membantu tim meraih kemenangan."

Selain di Valencia, karier Lee juga mengilap bersama timnas Korea Selatan U-20. Ia membawa klub berjuluk Macan Asia itu menembus final Piala Dunia U-20 Polandia.

Lee Kang-In

Lee sudah menjadi tumpuan timnas Korea Selatan U-20 pada babak grup. Sang pemain memberikan assit pada Se-Hun Oh yang mencetak gol pertama Korea Selatan melawan Argentina. Saat itu, tim nasional Korea Selatan membutukan kemenangan untuk bisa melaju ke babak gugur.

“Saya tahu betapa bagusnya dia pada duel udara. Jadi, saya hanya mengirimkan umpan terbaik. Saya tahu dia bisa menyelesaikannya," ujar Lee.

Penampilan Lee di lapangan mengingatkan akan aksi bintang Tottenham Hotspur, Son Heung-Min. Rupa kian senada karena kedua pemain itu sama-sama berasal dari Korea Selatan. Baik Son maupun Lee dikenal punya aksi individu yang tak kalah dengan pemain kaliber dunia.

Saat ini, Son Heung-Min adalah parafrasa terbaik yang bisa ditampilkan sepak bola Korea Selatan. Sang gelandang larat membawa The Lilywhites hingga final Liga Champions 2018-2019. Prestasi kian mengilap karena pada beberapa pertandingan krusial, Son Heung-Min tampil sebagai pahlawan.

Lantas, siapakah yang bisa meneruskan memegang tongkat estafet yang sedang dipegang Son Heung-Min? Lee Kang-In layak untuk dikedepankan. Lee merupakan padanan terdekat untuk Son.

Dengan beberapa poin positif yang telah dijabarkan di atas, Lee tentu berada dalam jalur yang benar untuk mengikuti karier Sonaldo. Apalagi, ia masih punya banyak kesempatan untuk meruak.

Bahkan, Valencia dikabarkan tidak ingin melepas pemain berpostur 1,73 meter itu di bawah angka 80 juta euro atau Rp 1,2 triliun. Diario AS melaporkan, nilai itu menjadikan Lee sebagai pemain muda paling malah di dunia setelah wonderkid Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe.

"Dia berada di Piala Dunia U-20 dan bermain dengan kelompok usia 2 tahun lebih tua. Kami yakin ia akan menjadi pemain penting bagi Valencia di masa depan," sebut direktur Valencia, Mateu Alemany, seperti dinukil Marca.

Kini, Lee perlu menata kariernya dengan baik untuk mencapai level tertinggi. Sang pemain punya potensi untuk menjadi budaya populer dari Korea Selatan seperti halnya Boyband dan Girlband.