Hierarki Usia

Di Jerman, program pembinaan mereka sulit menghasilkan pemain macam Jadon Sancho karena sudah menjadi tradisi mereka lebih mementingkan pemain serbabisa dengan teknik tinggi. Namun mereka jarang memproduksi pemain yang punya kecepatan. Sebagai gambaran, di timnas Jerman saat ini, hanya Leroy Sane pemain yang punya skill mumpuni dan kecepatan. Ya, Sane pun kini bermain di Inggris.

Di Inggris, kecepatan menjadi salah satu atribut penting bagi pemain. Kini dengan perkembangan permainan, kecepatan itu dikombinasikan dengan teknik dan skill tinggi.

Selain itu, tradisi di Inggris lain juga menjadi salah satu alasan mengapa pemain muda mereka mulai berpikiran untuk bermain di Jerman. Di Inggris, khususnya Premier League, manajer klub tidak mau mengambil risiko dengan memainkan pemain belia.

"Tak mudah di level seperti ini untuk mengambil pemain muda dari akademi dan berharap mereka sudah siap bermain," jawab Maurizio Sarri saat ditanya mengapa dia tidak mencoba Hudson-Odoi.

Baca Juga: Mahakarya Taktik Solskjaer di Balik Kesuksesan Man United Mengalahkan Tottenham

Callum Hudson-Odoi
Callum Hudson-Odoi (zimbio)

Dalam sepak bola Inggris, ada sistem yang tidak tersirat. Yaitu adanya hierarki berdasarkan usia. Untuk apa memberi kepercayaan kepada pemain berusia 18 tahun jika masih ada pemain berusia 21 tahun di atasnya, kira-kira demikian. Jadi meski pemain itu sangat berbakat, namun masih berusia di bawah 18 tahun, dia harus bersabar menunggu giliran.

"Saya sampai tidak percaya dengan kualitas pemain-pemain muda klub Inggris yang tidak dipakai. Bagi kami usia bukan ukuran, hanya level dari kualitas pemain yang penting," ujar seorang direktur olahraga klub Ligue 1.

Lalu untuk apa klub Inggris masih terus menghabiskan uang untuk menghasilkan pemain lewat akademi? Jawabannya, uang.

Ya, tidak sedikit yang 'curiga' akademi dijadikan bisnis oleh klub. Saat ini tujuan akademi tidak lagi untuk menghasilkan pemain yang akan menjadi tulang punggung klub di masa depan, melainkan untuk menghasilkan uang dengan menjualnya.

Lalu bagaimana dampak tren pemain muda yang hijrah ke negara lain, khususnya Jerman bagi sepak bola Inggris? Menarik ditunggu. Yang pasti, bagi pemain-pemain muda Inggris, saat ini Bundesliga adalah tetangga dengan rumput yang lebih hijau.

Daftar pemain muda Inggris yang dibidik klub-klub Bundesliga

20 tahun – Reece Oxford (West Ham United)

18 – O’Riley (Fulham); Xavier Amaechi (Arsenal); Curtis Jones (Liverpool); Arvin Appiah (Nottingham Forest)

17 – Mason Greenwood (Manchester United); Tyreece John-Jules (Arsenal); Arthur Okonkwo (Arsenal); Luca Ashby-Hammond (Fulham)

16 – Troy Parrott (Tottenham Hotspur); Morgan Rodgers (West Brom)

15 – Louie Barry (West Brom); Harvey Elliott (Fulham); Leojo Davidson (Manchester City)