Keputusan yang paling kontroversial adalah terpilihnya Chema Alonso sebagai kepala inovasi, teknologi, dan AI.
Pria yang menjadi peretas pada masa mudanya itu diyakini merupakan penggemar Real Madrid.
Dalam beberapa unggahan di media sosialnya, Alonso tidak ragu menunjukkan bahwa ia adalah Madridista. Bahkan, ia juga sempat menyinggung Barcelona.
Keterkaitan Alonso dengan Madrid dikhawatirkan akan membuatnya tidak netral dalam menjalankan tugas.
Apalagi, perannya cukup penting, yakni mengembangkan alat yang digunakan AI untuk menilai kinerja wasit, dan kemudian merekomendasikan calon wasit yang ideal untuk setiap pertandingan.
Nantinya, digunakan sistem poin untuk menentukan wasit yang dipromosikan atau turun level ke Segunda.
Kabarnya, Barcelona dikabarkan menaruh kecurigaan di balik penunjukkan Alonso.