15. Wim Rijsbergen (Belanda/2011-2012)
Wim Rijsbergen didatangkan menyusul perubahan di PSSI. Ia menggantikan Alfred Riedl, yang secara mendadak dilepas.
Pelatih asal Belanda itu tak lama bersama Timnas. Ia digeser ketika Kualifikasi Piala Dunia 2014.
16. Luis Manuel Blanco (Argentina/2013)
Ia diperkenalkan pada Februari 2013. Luis Manuel Blanco menerima target lolos Kualifikasi Piala Asia 2015 dan juara Piala AFF 2014. Ia dicopot tak lepas dari kondisi PSSI yang tak kondusif.
Posisi pelatih timnas kemudian diisi Rahmad Darmawan untuk Kualifikasi Piala Asia melawan Arab Saudi sebelum ditempati Jacksen F. Tiago.
17. Jacksen F. Tiago (Brasil/2013)
Pelatih asal Brasil ini menjadi pelatih untuk Kualifikasi Piala Asia 2015. Ia sempat berkolaborasi dengan Rahmad Darmawan.
Baca Juga: Andi Darussalam: Tidak Ada Match Fixing Piala AFF 2010 dan Maman Abdurrahman Tak Terlibat
18. Pieter Huistra (Belanda/2015)
Pelatih asal Belanda ini diplot menangani Timnas dengan status sementara. Pada akhir Desember 2014, ia diberi tugas menjadi Direktur Teknik.
Ia memilih cabut dan berkarier di Jepang setelah FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia, sehingga Timnas tak bisa mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Kualifikasi Piala Asia 2019.
19. Luis Milla (Spanyol/2017-2018)
Eks pelatih Timnas Spanyol U-19 sampai U-23 ini diplot menangani skuat Garuda pada Januari 2017. Targetnya lolos Kualifikasi Piala Asia U-23 2018, meraih emas SEA Games 2017, dan berada di empat besar Asian Games 2018.
Luis Milla gagal mencapai target yang dibebankan. Di kualifikasi, Timnas tak lolos fase grup. Sementara di SEA Games 2017 hanya meraih medali perunggu.
Skuat asuhannya kemudian terhenti di babak 16 besar Asian Games 2018. Luis Milla akhirnya diganti Bima Sakti, yang ditunjuk menangani Timnas sementara waktu untuk Piala AFF 2018.