9. Casemiro (Brasil)

Setiap kali bercerita tentang masa kecilnya, Casemiro tak kuasa menahan tangisnya. Sang ibu harus bekerja keras hanya untuk membeli minuman kesukaan Casemiro. Namun, sang bunda tak ingin anaknya mengetahui kesulitan yang dijalaninya.

"Saya menghabiskan masa kecl saya di tengah kemiskinan. Namun ibu selalu bisa mengalihkan perhatian saya. Dia selalu bisa memiliki cara untuk membujuk saya pulang ke rumah saat saya merengek meminta dibelikan sesuatu. Saya pulang karena ibu tak punya uang," kenang Casemiro.

10. Alireza Beiranvand (Iran)

Bagaimana bisa selamat hidup meski dihantan kesulitan bisa dikatakan sudah menjadi makanan sehari-hari kiper Iran ini. Berisanvand lahir dari keluarga nomad. Masa kecilnya diisi dengan menggembala kambing. Bermain sepak bola saat itu hanya ada dalam impiannya. "Bertahun-tahun saya tak punya tempat untuk tidur."

Sang ayah tak mengizinkannya bermain bola. Berisanvand pun memutukan untuk meninggalkan keluarganya dan hijrah ke ibu kota. Masa-masa awal di kota, Berisanvand harus tidur di emperan jalan dan bekerja sebagai pengantar pizza, pencuci mobil, dan pembersih di restoran.

Kini pada usia 25 tahun, Berisanvand tampil di panggung terakbar sepak bola dunia. Di sini dia menghadapi bintang-bintang macam Diego Costa dan Cristiano Ronaldo.