Guardiola hanya satu dari banyaknya manajer asing yang menginginkan jeda musim dingin, yang biasanya diberlakukan liga-liga top Eropa menjelang Natal sampai Tahun Baru berakhir.

Guardiola tidak sekedar mengeluhkannya, tapi dia juga memberi saran jika memang tak ingin ada jeda musim dingin, maka lebih baik laga dilakukan tanggal 27 Desember, bukan 26 Desember.

"kami harus berlatih sebelum pertandingan resmi. Para pemain menyadari mereka di Inggris. Di jerman dan liga lain menghentikan kompetisi. Jika kami bermain pada 27 Desember, so pada 25 Desember bisa libur, dan latihan dimulai pada 26 Desember itu masih wajar," tambah Guardiola.

Manajer klub seperti Guardiola – dan juga manajer lainnya – wajar memang jika mengeluhkan boxing day. Jadwal padat (festive periods) di bulan Desember bisa mengakibatkan pemain mudah lelah dan rawan cedera, mereka juga bisa keletihan ketika memasuki paruh kedua musim.

Permasalahannya, boxing day sejarah yang tidak bisa begitu saja dihilangkan di Inggris. FA, Asosiasi Sepak Bola Inggris, sedianya sudah mengambil keputusan memberlakukan jeda musim dingin musim ini (2019-20). Tapi konsepnya berbeda dari kebanyakan jeda musim dingin di liga-liga top Eropa lainnya.

Premier League baru akan menjalani masa rehat pada Februari sebanyak 13 hari. Jadi, pertandingan Boxing Day di periode sibuk hingga Tahun Baru tetap ada. Fans dan warga setempat pun masih bisa menikmati Boxing Day yang sudah menjadi tradisi di Inggris.

Lanjut Baca lagi