Sejatinya, sepak bola Italia sudah biasa dihiasi silang pendapat akibat satu kejadian. Para penggemar Inter Milan meyakini timnya pantas mendapatkan penalti usai Ronaldo dilanggar pemain Juventus, Mark Iuliano, di kotak terlarang yang memicu kontroversi pada 1998. Sementara itu, pendukung Juventus mengklaim tidak ada pelanggaran.

Setelah itu, ada juga kontroversi gol pemain AC Milan, Sulley Muntari, yang tak disahkan meski bola sudah masuk ke gawang Juventus.

Selalu ada dua sisi dalam sebuah kisah. Namun, mereka yang hadir pada saat itu bersumpah apa yang dilihat bukanlah disebabkan halusinasi massal atau laba-laba yang sedang bermigrasi. Mereka yakin, itu adalah bukti kunjungan dari mahluk luar angkasa.

"Saya tahu hipotesis laba-laba yang bermigrasi. Itu omong kosong. Itu cerita lama dan bodoh," tegas Roberto Pinotti yang merupakan pemimpin pusat UFO Italia.

Ilustrasi kemunculan UFO (Corriere della Sera)

Menariknya, pada musim berikutnya, tim yang diasuh Fulvio Bernardini tersebut memenangi Scudetto dengan keunggulan 12 poin di klasemen akhir. Tak heran, mencuat mite jika kemunculan UFO tersebut adalah tanda Fiorentina akan meraih gelar.

Para antiskeptis semakin bersemangat mengingat banyak hal yang mendukung argumen. Pertama adalah para alien yang bisa saja mengunjungi tim lain, justru hadir di markas Fiorentina yang pada saat itu masih jauh panggang daripada api untuk menjadi juara. Apalagi, Fiorentina yang tidak banyak diunggulkan melakoni 33 pertandingan tanpa tumbang.

Mitos dan legenda tentu saja menjadi bumbu nostalgia. Namun, kontroversi dan konspirasi adalah santapan utama yang secara konsisten memberi makan penggemar Calcio.

Peristiwa hari itu akan diperdebatkan dengan panas, dengan pendapat, dan teori yang berasal dari kedua sisi mata uang. Namun, kisah soal apa pun yang melayang di langit Tuscany pada musim gugur itu akan terus diingat dan menjadi dongeng pada sepak bola Italia