Sebagai pemain, nama Ole Gunnar Solksjaer tidak sementereng Zinedine Zidane. Bahkan, di Manchester United pun pamornya masih kalah dari Wayne Rooney, Ruud van Nistelrooy, atau Carlos Tevez.

Satu-satunya prestasi terbesar Ole Gunnar Solksjaer adalah ketika Manchester United memenangi Liga Champions 1998-1999. Saat itu, Solskjaer mencatatkan masing-masing satu gol dan assist.

Ole Gunnar Solskjaer saat masih bermain

Semasa masih bermain, Ole Gunnar Solskjaer akrab dengan bangku cadangan. Dijuluki Babyface Assassin, pria asal Norwegia itu kerap mencetak gol ketika tampil sebagai pemain pengganti.

Setelah memutuskan pensiun pada 2007, Ole Gunnar Solskjaer baru memulai karier manajerial empat tahun berselang. Solskjaer memimpin klub masa mudanya, Molde.

Pada musim perdananya, Ole Gunnar Solskjaer langsung mempersembahkan gelar Liga Norwegia kepada Molde. Bahkan, Solskjaer mempertahankan gelar tersebut pada musim selanjutnya.

Sukses di Norwegia, Ole Gunnar Solskjaer mencoba peruntungan ke Premier League. Cardiff City menjadi pilihan pria kelahiran 1973 itu untuk mengawali karier di Inggris.

Ole Gunnar Solskjaer latih Cardiff City

Sayangnya peruntungan Ole Gunnar Solskjaer tidak terlalu bagus di Cardiff City. Klub asal Wales itu terdegradasi karena menempati dasar klasemen Premier League 2013-2014.

Satu tahun beristirahat, Ole Gunnar Solskjaer kembali ke Molde. Tiga tahun di sana, Solskjaer bak ketiban rezeki saat Manchester United memecat Jose Mourinho.

Lanjut Baca lagi