Alumni akademi Man United pada 2017 dan bermain hingga 2020, sempat dipinjamkan ke Heart of Midlothian, Mitchell pindah permanen ke Blackpool.
Setelahnya, Mitchell memperkuat Hibernian, Exeter City dan dilepas pada 2025 sebelum gabung Leyton Orient.
Dengan Leyton itu cerita Mitchell dengan ChatGPT terjadi kala ia mengaku menggunakannya sebagai 'agen' pemain.
Pemenang Euro U-17 itu meminta bantuan AI untuk membimbingnya melalui negosiasi dengan klub baru.
Hasilnya, Mitchell dikontrak dua tahun Leyton dan pemain berusia 28 tahun tak perlu membayar uang agen.
"Orient mengirimi saya penawaran, lalu saya mulai menggunakan ChatGPT, menanyakan cara menegosiasikan kesepakatan dan apa yang harus saya tulis di dalamnya," ujar Mitchell dikutip dari Goal.
"Saya bertanya, 'Ini yang saya ikuti musim lalu. Saya pindah ke London, jadi berapa biaya hidupnya? Istri saya akan pindah bersama saya dan anak saya'."
"Saya memang berpikir saya pantas mendapatkan sedikit lebih. Tapi Anda tidak ingin berkata, 'Saya rasa saya seharusnya mendapatkan gaji X'. Lalu karena saya tidak menggunakan agen, saya mendapatkannya sebagai biaya pendaftaran," urainya.
"ChatGPT adalah agen terbaik saya sejauh ini."
"Biaya agen 5 persen. ChatGPT premium seharga 15 poundsterling per bulan. Kondisi keuangan pesepak bola jauh berbeda dari yang disadari kebanyakan orang," pungkas Mitchell.