Adapun Direktur Eksekutif Mercedes, Toto Wolff membenarkan strategi team orders di Sochi merupakan sebuah instruksi yang jahat. Namun ia berdalih lebih baik menerapkan hal tersebut di GP Rusia ketimbang putaran terakhir.

"Terkadang Anda harus menjadi orang jahat, dan itu yang saya lakukan hari ini. Anda harus mempertimbangkannya. Apakah lebih baik menjadi orang jahat di sore hari Minggu (lomba GP Rusia), atau jadi orang idiot di Abu Dhabi (putaran terakhir F1 2018) pada akhir musim nanti? Saya lebih memilih jadi orang jahat hari ini," Wolff mengungkapkan.

Hamilton Bottas

Adapun walau sempat menunjukkan muka dingin, Bottas mengaku mengerti dengan strategi team orders Mercedes. Dia sadar rekan setimnya lebih membutuhkan poin maksimal ketimbang dirinya.

"Jika Anda berada pada posisi pemimpin tim, buatnya, tim tidak penting saya atau Hamilton yang menang selama tim finis 1-2 dan kami mendapat poin maksimal. Pada akhir musim, hanya Hamilton yang akan bersaing jadi juara dunia. Jadi lebih baik, Hamilton yang menang," Bottas mengungkapkan.

Baca Berita Selengkapnya soal MotoGP Lainnya di KabarOto.com