Karakter dan Posisi Bermain

Putra dari polisi dan pengacara dibesarkan di Desa Mariadorf. Havertz tak memiliki latar belakang keluarga kaya, namun kehidupannya berkecukupan dan sederhana. Uang tidak pernah jadi prioritas Havertz yang menikmati bermain sepak bola.

"Ini bukan pemain yang bermain demi uang. Sebagai seorang pelatih, Anda akan mengetahui dengan cepat apa yang memotivasi orang. Ada berbagai macam orang yang berbeda di dunia ini," ucap Korkut.

"Dengan Kai, itu hanya bermain-main dan bersenang-senang. Dia menikmatinya. Ini bukan tentang mendapatkan kontrak yang lebih besar."

"Saya pikir untuk menjadi pemain besar Anda harus menyukai permainan ini. Saya pikir Kai adalah salah satunya. Dia cerdas, anak baik dari keluarga baik, bukan anak gila. Dia sangat mapan. Saya tidak berpikir dia akan berpikir tentang memiliki satu juta lagi atau apapun. Dia hanya menyukai sepak bola dan ingin bermain."

Kai Havertz

Sekilas melihat postur tubuh Havertz setinggi 1,89 meter dan perawakan tubuh yang kurus bisa menipu lawan. Dengan postur tinggi itu Havertz memang punya keunggulan duel bola udara, tapi itu bukan satu-satunya kelebihan yang dimilikinya.

Visi bermain, operan bola bagus, penyelesaian akhir, pergerakan (dengan atau tanpa bola), dribel bola, serta peran membaca posisi bermain jadi kelebihan-kelebihan dari teknik bermain Kai Havertz.

Havertz dapat ditempatkan sebagai penyerang sayap kanan (Havertz berkaki kidal) dengan tugas melakukan penetrasi ke kotak penalti, coba mencetak gol, namun dia juga bisa ditempatkan sebagai gelandang serang hingga striker false nine (penyerang semu).

"Dia bukan pemain nomor 6 (gelandang tengah), jelas bukan. Tapi saya pikir di depan itu dia bisa bermain di mana saja. Mungkin posisi terbaiknya adalah sebagai pemain nomor 8 (gelandang serang) dalam formasi 4-3-3 yang banyak tim mainkan sekarang," tutur Korkut.

Tayfun Korkut

"Di suatu tempat di antara nomor 8 dan nomor 10. Dia lebih merupakan pemain sentral daripada pemain sayap tetapi itu tergantung pada sistem bermain."

Di mana pun nantinya Frank Lampard memainkan Havertz yang pasti legenda Chelsea itu sudah memiliki banyak opsi ofensif di lini serang. Havertz, Werner, Ziyech, Christian Pulisic, Mason Mount, dan Callum Hudson-Odoi bisa jadi ancaman bagi pertahanan lawan.

"Ketika saya pergi meninggalkan klub. saya ingat mengatakan kepada Rudi Voller, Direktur Olahraga Leverkusen untuk merawat Kai karena dia akan menjadi salah satu pemain terbaik di dunia," tambah Korkut.

"Dia berusia 17 tahun saat itu, tetapi itulah yang terjadi. Saya berkata. Saya telah melihat banyak pemain dengan bakat, tapi dia sangat, sangat istimewa."

Bagaimana? Semakin penasaran menantikan kiprah Kai Havertz, fans Chelsea?