Menariknya, Bagnaia merupakan lulusan akademi balap milik Valentino Rossi, VR46 Academy. Setelah menjuarai Moto2 2018, dia langsung promosi ke MotoGP.

Sayangnya saat promosi ke MotoGP, idolanya, Rossi, sudah tak lagi membela Ducati. Alhasil, Bagnaia tidak memiliki kesempatan satu tim dengan The Doctor.

MotoGP 2021 menandai 10 tahun sejak Rossi bergabung dengan Ducati. Saat itu pula, Bagnaia akan menjadi pembalap pabrikan asal Italia tersebut.

"Sempurna," kata Bagnaia sambil tertawa. "Namun, kini situasinya berbeda. Motor Ducati lebih bisa menang, tidak seperti miliknya. Level Desmosedici lebih tinggi saat ini," sambungnya.

"Menurut saya, pekerjaan saya dengan Rossi berbeda saat di sini. Saya akan terus berjuang saat ini dan berusaha sebisa mungkin tidak membuat kesalahan," ujar Bagnaia.

Francesco Bagnaia

Sebagai penggemar Ducati dan Rossi, rupanya pembalap Ducati favoritnya bukanlah The Doctor. Menariknya, tak ada nama Marco Melandri dalam daftar Bagnaia.

"Pendukung Ducati adalah orang yang bernostalgia dengan Casey Stoner atau Troy Bayliss. Saya merasa terhormat berada di tempat yang pernah menjadi milik Stoner," ungkap Bagnaia.

Bakal kembali satu tim dengan Miller, Bagnaia merasa cukup senang. Pasalnya, dia mengaku punya hubungan baik dengan pembalap asal Australia tersebut.

"Miller membawa saya bersamanya (ke tim pabrikan). Kami memiliki hubungan baik dan dia adalah orang yang baik. Saya senang karena rekan setim bisa membantu di MotoGP," Bagnaia menjelaskan.

Berawal dari kekaguman terhadap motor Ducati milik pamannya, Francesco Bagnaia kini menjalani mimpinya menjadi pembalap tim pabrikan Ducati. Perjalanan Bagnaia tentu masih panjang untuk mengembalikan gelar MotoGP ke Ducati sejak terakhir Casey Stoner pada 2007.