Striker Bertalenta

Dikulik dari pemberitaan beberapa media di Eropa, sosok Han digambarkan sebagai pemain yang cepat, punya kemampuan teknik, serta naluri mencetak gol tinggi. Jika tidak ada hambatan dalam kariernya, Han bisa mengharumkan nama negaranya di Eropa.

Han dibawa ke Cagliari oleh seorang pemandu bakat bernama Stefano Capozucca. Percaya atau tidak, Han pernah menimba ilmu di akademi La Masia sebelum kembali ke kampung halamannya. Bakatnya sudah tercium lama dan namanya sempat tercium pemandu bakat di Eropa.

"Saya sempat membicarakannya dengan (Walter) Sabatini ketika saya bekerja di Inter (Milan). Ada beberapa klub tertarik. Selalu ada permintaan untuk informasi, tapi kontak merupakan hal yang berbeda dan pertemuan formal hal lainnya. Ini hanya terjadi dengan Juventus," papar agen Han, Sandro Stemperini pada Oktober 2018.

Baca Juga:

Juventus: Lawan Atletico Madrid Selalu Sulit

Juventus dan AC Milan Pantau Talenta Arsenal

Cristiano Ronaldo dan Harapan Besar Juventus di Liga Champions

"Ada beberapa perwakilan resmi dari Jerman. Normal saja beberapa klub menanyakan informasi mengenainya karena dia pemuda yang tengah bermain dengan baik, yang ada di Italia dan diikuti oleh Juventus."

Sistem pemantauan pemain-pemain muda berbakat pada tim seperti Juventus cukup tertata dengan baik. Apabila mereka melihat Han memiliki bakat untuk sukses maka memang benar demikian - tanpa embel-embel strategi pasar.

Han Kwang-so

"Juventus memiliki sistem pemantauan pemain muda yang sangat baik. Mereka jarang meleset. Jika mereka mendapat Han, maka akan sangat menguntungkan, karena Han adalah pemain bagus, yang juga bisa sangat bermanfaat untuk pasar Asia," tutur Capozucca.

Han juga sosok sederhana yang bekerja keras untuk mencapai puncak dunia. Capozucca pernah bercerita bagaimana Han datang ke Cagliari dengan menggunakan sandal jepit.

"Teman saya bernama Sandro Stemperini memanggilku dan menunjuk Han. Itu setahun yang lalu. Dia juga berkata kalau saat itu ada dua pemain Korea Utara yang sangat potensial, salah satunya Han, dan ia menyuruh saya untuk bergegas karena Ajax katanya juga tertarik," ucap Capozucca bercerita.

"Kami kemudian berhasil mendapatkan Han. Ia tiba di sini (Cagliari) memakai sandal jepit, lalu aku membelikannya (alas kaki baru) beserta sepasang celana jins."

"Awalnya ia bermain di tim U-19 Cagliari lalu manajer Max Canzi mengatakan kalau Han pemain yang cerdas juga gesit. Ia bisa naik kelas ke tim senior. Lalu kami mencobanya di tim utama, dan ia menjalin pertemanan karib dengan beberapa pemain, salah satunya Marco Borriello," terangnya.

Juventus bisa jadi memang melihat prospek cerah dari Han Kwang-song. Terlepas dari asal usulnya sebagai pemain kelahiran Korut atau isu dirinya sebagai 'alat pasar', Han Kwang-song harus tetap bekerja keras untuk mencapai puncak dunia.