Padahal, Aprilia bisa mendapatkan sejumlah pembalap untuk menggantikan Iannone. Terbaru, ada Andrea Dovizioso yang belum memiliki tim setelah kerja samanya dengan Ducati berakhir di pengujung musim 2020.

"Aprilia selalu ada di belakang saya dan menunggu. Motor saya ada di sana, saya merasakan dia menunggu saya. Mimpi mengendarai motor lebih kuat dari sebelumnya," tutur Iannone.

"Saya memulai proyek yang menarik bersama Aprilia sejak tahun lalu. Saya merasa harus melanjutkannya. Saya juga memiliki hubungan spesial dengan semua orang di sana," imbuhnya.

Dihadapkan dengan ancaman mengakhiri kariernya, Iannone tidak sedikit pun terpikirkan untuk gantung helm. Berbagai tawaran mendatanginya dari berbagai sektor, ditolaknya mentah-mentah.

Andrea Iannone

Bagi pembalap 31 tahun tersebut, beraksi di atas motor adalah hal terpenting. Niatnya hanya satu, kembali mengendarai motor Aprilia secepat mungkina.

"Mereka mengambil hal paling penting dalam hidup saya. Akan tetapi, inilah aturannya. Saya berniat untuk menghormati segala prosesnya," ujar Iannone.

"Saya menerima berbagai tawaran, tetapi semua saya tolak. Mimpi saya adalah kembali mengendarai motor Aprilia saya. Saya tidak akan menyerah dan banyak yang ingin dibuktikan," lanjutnya.

Dari pembalap muda berbakat yang digadang-gadang bakal memiliki nama besar, hanya tujuh tahun karier Iannone di ujung tanduk. Perjuangannya di pengadilan akan menentukan kariernya karena andai gagal, hukumannya ditambah menjadi empat tahun.

Artinya Iannone baru bisa membalap saat usianya memasuki 35 tahun. Bisa dipastikan Aprilia tidak lagi mau menunggunya. Apalagi terdapat Dovizioso yang tengah menganggur bisa mereka rekrut.