Los Angeles Lakers

Lakers sendiri membawa ambisi besar ke Final NBA 2019-2020. Mereka habis-habisan berniat mengembalikan kejayaan dengan berjudi menukar banyak aset demi mendatangkan Anthony Davis.

Bagi tim sebesar Lakers, absen memenangi cincin NBA selama satu dekade (mereka terakhir menang pada 2010) sangat memalukan. Apalagi Gold and Purple sempat lama tak berlaga di playoff.

Pada musim reguler, skuat asuhan Frank Vogel sukses memuncaki wilayah barat. Ketika memasuki playoff pun, penampilan Lakers cukup meyakinkan dengan melewati lawan-lawan sulit.

Di babak pertama, mereka berhadapan dengan Portland Trail Blazers. Nyatanya, duet Damian Lillard dan CJ McCollum tak mampu menghentikan laju Lakers.

Sementara itu, di babak kedua terdapat Houston Rockets dengan James Harden serta Russell Westbrook. Pada final wilayah, Lakers menghempaskan Denver Nuggets yang rajin membuat kejutan.

Miami Heat

Sementara itu, Heat datang ke playoff sebagai kuda hitam. Mereka tidak lebih diunggulkan ketimbang Milwaukee Bucks, Toronto Raptors, Boston Celtics, Indiana Pacers, bahkan Philadelphia Sixers.

Nyatanya Jimmy Butler dan kawan-kawan justru tampil dominan di playoff. Kombinasi Butler dengan pemain muda seperti Bam Adebayo dan Tyler Herro membuat Heat mengerikan.

Di babak pertama, Pacers yang memiliki peringkat lebih baik dari mereka dari mereka dilibas. Heat sempat diramalkan bakal kesulitan saat diadang Milwaukee Bucks-nya Giannis Antetokounmpo.

Pasalnya, Bucks merupakan juara umum musim reguler NBA 2019-2020. Kembali, Heat membuktikan diri dengan mempecundangi Giannis yang meraih MVP.

Di final wilayah timur, giliran Boston Celtics yang menguji skuat asuhan Erik Spoelstra. Namun, justru Celtics yang menjadi korban keganasan Heat.

Menarik dinanti nostalgia LeBron James pada Final NBA musim ini. Apakah Los Angeles Lakers sukses menuntaskan ambisinya? Atau Miami Heat yang berhasil membuktikan diri.

Lanjut Baca lagi