Sementara itu, di cabang olahraga judo, DKI Jakarta tampil dominan dengan 17 medali (7 emas, 4 perak, 6 perunggu).
Jawa Barat berada di posisi kedua dengan 16 medali (5 emas, 4 perak, 7 perunggu), sedangkan Bali menyusul di peringkat ketiga dengan 10 medali (3 emas, 3 perak, 4 perunggu).
Namun sorotan utama datang dari I Gede Agastya Darma, judoka Bali yang sukses mengubah momen comeback menjadi cerita emas.
Agas—sapaan akrabnya—turun di kelas +100kg dan berhasil mengalahkan Ardo Bambasta (DKI Jakarta) di final.
Padahal, pria asal Karangasem itu baru pulih dari cedera lutut kanan yang membuatnya absen sejak September 2024.
"Yang pasti saya bangga. Setelah cedera cukup lama, bisa kembali bertanding dan langsung dapat emas rasanya luar biasa," ujar Agas, peraih perunggu beregu campuran di SEA Games Kamboja 2023.
Bagi Agas, medali emas di Kudus bukan sekadar pencapaian. Lebih dari itu, ia menjadikannya simbol kebangkitan—pembuktian bahwa semangat juang tak pernah padam.
"Emas ini berarti saya masih ada, masih bisa bertarung, dan saya akan terus berlatih untuk hasil yang lebih baik lagi," tegasnya.
Kemenangan Agas melengkapi torehan emas Bali, setelah sebelumnya I Made Sastra Dharma (-90kg putra) dan Gede Ganding Kalbu (-100kg putra) juga naik podium tertinggi.
Sehari sebelumnya, cabang taekwondo lebih dulu menuntaskan seluruh pertandingan. Jawa Barat keluar sebagai juara umum dengan koleksi 14 medali (10 emas, 4 perunggu).
Jawa Tengah menempati posisi kedua dengan 19 medali (4 emas, 6 perak, 9 perunggu), disusul DKI Jakarta di urutan ketiga (3 emas, 4 perak, 4 perunggu). Daerah Istimewa Yogyakarta dan Banten masing-masing melengkapi posisi lima besar.