Suporter AC Milan

Il Diavolo Rosso menilai, berlaga di Liga Europa justru akan membuat situasi tim semaki di ujung jurang. Apalagi, pada musim lalu Milan hanya mendapatkan pemasukan 10 juta euro dari Liga Europa.

"Pengadilan Arbitrase Olahraga telah mengeluarkan perseujuan untuk menerima AC Milan selama satu tahun tidak tampil di kompetisi UEFA Club dalam menyelesaikan pelanggaran UEFA Club Licensing dan Financial Fair Play Regulatin dalam periode 2014-2017 dan 2015-2018," tulis Milan dalam tanggapannya.

"Sementara sedih melihat fakta para suporter tidak bisa melihat klub bersaing di kompetisi musim depan, klub akan menghormati keputusan FFP."

AC Milan lebih memilih dihukum pada musim 2019-2020 karena tidak ingin mendapatkan hukuman pada musim 2020-2021. Hal tersebut bisa sangat menyakitkan bila Milan berhasil lolos ke Liga Champions.

Selain itu, Milan akan memanfaatkan kelonggaran dari UEFA untuk aktif di bursa transfer. Meski tidak bisa bebas sepenuhnya, namun Milan bisa sedikit bernapas lega ketika mengucurkan dana untuk memboyong pemain.

"Klub mengakui jika tidak ada pilihan lain selain menerima sanksi karena kami berusaha kembali ke jalan kepatuhan penuh. AC Milan akan tetap berkomitmen untuk mengembalikan klub ke tempat yang seharusnya yakni puncak sepak bola Eropa," tegas Milan.

"Keputusan hari ini akan digunakan sebagai stimulus untuk memaksimalkan upata mematuhi FFP sepenuhnya. Pada saat yang bersamaan, kami akan memperkuat daya saing klub dan mengarahkan Milan ke masa depan yang lebih positif."

Dengan begitu, Milan sebagai klub Italia dengan gelar kompetisi Eropa terbanyak secara sadar mengambil jalan menyangkal DNA Eropa yang selama ini melekat. Rossoneri tidak bisa berbuat banyak lantaran melakukan kesalahan di masa lalu.