Kariernya berawal dari SSB Kabomania yang berada di Kabupaten Bogor. Dari situ ia memulai perjalanan kariernya sebagai pelatih. Hanya satu tahun, ia berhasil mewakili Indonesia di Gothia Cup yang berlangsung di Swedia.

“Ini memang merupakan awal karier saya, tapi tidak saya mungkiri, Liga TopSkor Indonesia juga sangat berperan dalam karier saya. Saya sangat belajar banyak dan diberikan kesempatan belajar di sana,” ucap Nunu.

Dari mulai SSB dan akar rumput, akhirnya ia bisa mencapai salah satu tingkat tertinggi dalam puncak karier kepelatihannya. Ia kini menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-16 bersama Firmansyah dan Markus Haris Maulana.

Indriyanto Nugroho saat bermain di PSIS Semarang (Istimewa)

“Om Danurwindo dan Bima Sakti lah yang meminta saya menjadi pelatih di sini. Saya hanya ingin bisa kembali mengabdi kepada Timnas Indonesia dan memberikan prestasi kembali,” tutur Indriyanto.

“Ketika saya menjadi pemain saja belum bisa memberikan yang terbaik, sekarang saya memiliki kesempatan untuk bisa memberikan gelar ketika saya menjadi pelatih. Terlebih Timnas Indonesia U-16 pernah juara, ini yang sulit,” tambah Indriyanto.

Sekarang Indriyanto Nugoroho memiliki tugas berat di depan matanya. Namun ia yakin ia bisa melakukannya dengan baik. “Mungkin banyak yang meragukan tim ini, tapi saya yakin tim yang kami bangun ini bisa memberikan hasil maksimal dalam semua ajang yang kami ikuti,” tutup Indriyanto.*