Penggunaan Pemain Asing

Pada 2017, IBL membuat regulasi di mana setiap tim boleh menggunakan pemain asing. Namun, ada syarat yang harus diikuti seperti salary cap dan batas tinggi pemain.

Di musim perdana pemain asing bermain, Gary Jacobs Jr yang kala itu bermain

di NSH Jakarta keluar sebagai penggawa impor terbaik. Adapun di 2021, IBL memutuskan tak memakai pemain asing karena situasi pandemi Covid-19.

Tongkat Kepemimpinan Berpindah

Kepemimpinan IBL berpindah dari Hasan Gozali ke Junas Miradiarsyah lewat Rapat Umum Pemegang Saham PT Bola Basket Indonesia pada 24 Juli 2019. Junas ditunjuk sebagai Direktur Utama, sementara Hasan kini menjabat sebagai Komisaris Utama.

Bertambahnya Klub Baru

Louvre Dewa United Surabaya menjadi peserta anyar yang mulai berkompetisi pada IBL 2020. Sementara di IBL 2021, liga basket tertinggi Tanah Air ini mendapat tambahan dua klub lagi yakni West Bandits Solo dan Bali United. Adapun sebaran kota semakin luas karena NSH melakukan merger dengan Mountain Gold Timika.

IBL Bubble 2021

Tantangan berat dihadapi IBL pada 2021, situasi pandemi Covid-19 memaksa kompetisi berlangsung dengan sistem bubble di Robinson Resort Cisarua, Jawa Barat, pada 10 Maret hingga 10 April.

IBL 2021 diikuti 12 peserta, termasuk Indonesia Patriots. Keikutsertaan tim Garuda Muda ditujukan untuk meningkatkan jam terbang.

Meski berlangsung dengan sistem gelembung dan tanpa penonton, IBL 2021 tetap berlangsung seru karena penggemar bisa tetap terlibat lewat virtual cheers di setiap pertandingan.

Meski tak bisa nonton langsung ke stadion, antusiasme pneggemar juga tak berkurang pada IBL Pertamax 2021. Pada hari kedua IBL Pertamax 2021, jumlah penonton streaming membludak sebanyak 30 ribu.

Antusiasme Terus Meningkat

Perlahan tapi pasti, IBL mulai dilirik sebagai tontonan olahraga di Indonesia. Terbukti dengan habisnya tiket hari pertama Indonesia Basketball League (IBL) Pertamax 2020 di GOR Sahabat, Semarang, Jumat (10/1/2020). Direktur IBL Pertamax, Junas Miradiarsyah, mengonfirmasi sebanyak tiket telah habis itu terjual baik online atau offline.

“Alhamdulillah sampai kemarin online tiket itu kita quotakan, online sudah sold out. Yang on the spot juga sold out,” kata Junas.

“Sold out per tadi pagi sudah sold out yang on the spot. Itu ketika dibuka Alhamdulillah cepat habis.” sambungnya.

Penanganan Covid-19 yang Baik

Menggelar komperisi di masa pandemi Covid-19 tentu penuh risiko. Namun, IBL mampu mengelola krisis dengan baik.

Perlahan jumlah kasus positif Covid-19 mulai menurun. Pada 16 Maret hanya satu kasus ditemukan. Setelahnya tak ada lagi yang terpapar virus corona di gelembung IBL.

Sumber: IBL Indonesia, BolaSkor.com, Antara