Awal Rivalitas

Namun, semua rencana Mourinho buyar. Mayoritas petinggi Barca mengikuti saran Johan Cruyff untuk memilih pelatih asli Barcelona. Hingga akhirnya muncul nama Guardiola yang sukses menukangi Barcelona B. Di sinilah keretakan hubungan Guardiola dan Mourinho dimulai.

Pada 2009, Mourinho yang menjadi arsitek Inter Milan berjumpa Guardiola yang menukangi Barca. Keduanya bertemu ketika kedua klub berada dalam satu grup di Liga Champions. Pada pertemuan pertama berakhir 0-0 dan laga kedua Barcelona menang 2-0. Saat itu, belum terlihat adanya "permusuhan" antara keduanya.

Selang satu tahun kemudian, barulah dimulai rivalitas panas dan berakhirnya hubungan harmonis. Inter dan Barcelona kembali bertemu di Liga Champions, kali ini di babak semifinal. Inter menang 3-1 di leg pertama. Pada leg kedua, Mourinho memperkenalkan apa yang saat ini disebut sebagai taktik parkir bus. Inter kalah 0-1 tapi tetap lolos ke final karena agregat gol. Inter pun kemudian menjadi juara sekaligus mencatat treble.

Usai sukses bersama Inter, Mourinho kemudian "mengkhianati" Barcelona dengan bergabung dengan Real Madrid. Di sinilah rivalitas makin mendidih.

Meski tak lagi memiliki hubungan manis, keduanya masih saling menghormati. Paling tidak itu yang pernah diucapkan Guardiola musim lalu.

"Berulang kali saya katakan. Saya sangat respek kepada Mourinho. Dia (Mourinho) adalah pelatih saya. Dia asisten Sir Bobby Robson. Memang saat saya melatih Barcelona situasi tak menyenangkan buat kami berdua. Tapi kami masih saling menyapa dan menghormati," kata Guardiola.

Malam nanti di Stadion Etihad, keduanya kembali akan berjumpa. Dua sahabat yang menjadi rival akan bertarung beradu ilmu dalam sebuah derby nan panas.

Laga nanti akan jadi pertemuan ke-22 Guardiola dan Mourinho di seluruh kompetisi. Guardiola unggul dengan sembilan kemenangan, tujuh kali imbang, dan hanya kalah lima kali. Menarik dinanti siapa yang lebih unggul kali ini.