Erling Haaland (x/premierleague)
Striker Man City, Erling Haaland, juga mengalami momen naik turun musim ini dan tidak banyak beraksi karena juga diganggu cedera. Kepada ESPN, Haaland menuturkan opininya mengenai alasan penurunan performa Man City musim ini, yakni karena tak lagi punya rasa lapar untuk sukses.
"Anda dapat menemukan alasan dalam semua ini - cedera, banyak cedera dan di saat-saat yang buruk - tetapi pada akhirnya kami belum tampil cukup baik. Kami belum memiliki rasa lapar di dalam diri kami. Saya belum cukup baik, saya belum cukup membantu tim," tutur Haaland.
"Klub telah menetapkan standar dan standarnya sangat tinggi yang berarti musim ini adalah musim yang sangat buruk - itu saja. Musim depan kami perlu menemukan sesuatu di dalam perut kami lagi untuk menghadapi musim ini."
Mempertahankan rasa lapar setelah konsisten meraih sukses tidaklah mudah, terutamanya Man City era Guardiola karena di bawah arahannya klub telah memenangi enam titel Premier League, dua Piala FA, empat Piala Liga, satu Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Mendatangkan pemain-pemain baru seraya meregenerasi skuad dapat menjadi salah satu cara untuk memunculkan rasa lapar tersebut. Man City telah memulainya dengan merekrut Omar Marmoush, Nico Gonzalez, Abdukodir Khusanov pada transfer musim dingin 2025.