Hernandez mengirim surat perpisahan yang ditujukan kepada fans, tetapi, di dalam surrat itu juga ada sindiran yang ditujukan kepada manajemen Milan.
“Setelah enam tahun di klub ini, saatnya telah tiba untuk mengucapkan selamat tinggal," kata Hernandez.
"Saya tiba di Milan pada tahun 2019 dengan impian, rasa lapar, dan antusiasme mengenakan seragam yang kaya akan sejarah."
"Hari ini saya pergi setelah mengalami momen-momen tak terlupakan, seperti memenangkan Serie A dan Piala Super Italia, dan yang terpenting, berbagi ruang ganti dengan orang-orang luar biasa."
"Terima kasih dari lubuk hati saya kepada rekan-rekan setim saya, kepada setiap pelatih yang telah percaya kepada saya, dan khususnya kepada Paolo Maldini, atas kedekatan, visi, dan kepemimpinannya."
Pada pesan yang ditulis Hernandez, ia juga menyindir manajemen Milan yang telah berubah drastis sejak ia gabung klub, menuturkan mereka tak punya nilai atau visi yang sama.
"Keputusan saya untuk pergi tidaklah mudah. Saya selalu tahu di mana saya ingin bertahan, dan Milan selalu menjadi prioritas saya," tambah Hernandez.
"Namun, sayangnya, tidak semuanya bergantung pada satu orang."
"Arah yang diambil klub dan beberapa keputusan terbaru tidak mencerminkan nilai-nilai maupun ambisi yang membawa saya ke sini."
"Inilah saatnya untuk menutup satu babak dan membuka babak baru yang berbeda, tetapi sama pentingnya bagi saya," pungkas Hernandez.