Sesaat lampu hijau menyala, Norris berada di posisi kedua langsung memberikan tekanan kepada pole sitter, Verstappen.
Pembalap McLaren itu berupaya keras mengambil alih jalannya kepemimpinan.
Hal ini membuat mobil Verstappen keluar ke rumput.
Namun dengan cekatan, pembalap berjuluk Super Max ini masih bisa menjaga posisi terdepan.
Memasuki lap kedua, Verstappen tiba-tiba saja melambatkan mobilnya.
Dia membiarkan Norris melewati dirinya.
Dengan memanfaatkan slipstream di lap keempat, Verstappen dapat mengambil alih kembali posisi pertama dari tangan Norris.
Disaat bersamaan, Piastri dan Charles Leclerc sibuk bertarung.
Mereka saling beradu skill demi memperebutkan posisi ketiga.
Seiring berjalannya waktu, jarak Verstappen dengan Norris semakin melebar.
Tepat di lap ke-18, pembalap berdarah campuran Belanda-Belgia itu sudah bisa menciptakan gap hingga selisih 5 detik.
Memasuki lap ke-37, Verstappen memutuskan masuk ke dalam pit untuk mengganti ban.
Hal ini langsung dimanfaatkan oleh Duo McLaren untuk mengamankan posisi pertama dan kedua.
Di lap ke-45, McLaren memutuskan untuk mengganti ban kedua mobilnya.
Saat itu Piastri menjadi pembalap McLaren pertama yang diminta masuk pit.
Tidak berselang lama, giliran Norris yang diminta memasuki ke dalam pit.
Tetapi dia mengalami masalah saat melakukan pergantian ban yang membuat waktunya terbuang sia-sia.
Akibatnya Piastri berhasil menyalipnya. Melihat hal ini McLaren pun melakukan tim order dengan meminta Piastri memberikan posisi terdepan kepada Norris.
Kekecauan ini dimanfaatkan langsung oleh Verstappen.
Ujung tombak Red Bull Racing ini dapat memimpin balapan kembali.
Tidak ada perubahan signifikan di posisi tiga teratas hingga akhir balapan.
Verstappen berhasil finish terlebih dahulu diikuti oleh Norris dan Piastri.