FajarFajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. (Instagram PBSI, @badminton.ina)

Sebagai langkah kongkrit dari ultimatum tersebut, Taufik mengaku tidak segan melakukan perombakan.

Tanpa pandang bulu dia akan mendegradasi pelatih yang dinilai kurang.

Apalagi jika mengingat ada beberapa sektor yang masih terus berjalan stagnan.

Seolah tidak ada upaya untuk meningkatkan prestasi.

"Saya memberikan ultimatum dengan cepat apa yang dijanjikan bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI,"

"Ada beberapa nomor yang memang sudah lama di sana, memang prestasinya juga tidak ada." kata Taufik.

Nantinya parameter yang dijadikan acuan oleh PBSI adalah hasil turnamen.

Bermodalkan hal ini, mereka dapat langsung memutuskan apakah perlu dirombak atau tidak.

"Karena di aturan baru, kita tidak lagi harus menunggu hingga akhir tahun," tandasnya.

Penulis: Bintang Rahmat