Jeremie Frimpong (x/LFC)
Frimpong dan Alexander-Arnold merupakan dua pemain dengan tipe bermain yang berbeda.
Perbedaan bermain itu sudah terlihat ketika Liverpool kalah adu penalti lawan Crystal Palace di Community Shield, setelah laga berakhir imbang 2-2 di waktu normal.
Menurut pandit sepak bola, Paul Merson, kerja sama Frimpong dengan Mohamed Salah di sisi kanan permainan Liverpool dapat menjadi titik lemah.
Ketimbang Alexander-Arnold yang memiliki kemampuan mengoper bola dengan akurat, memiliki visi, Frimpong tipikal full-back klasik yang cepat dalam menyerang dan juga bertahan.
“Penampilan Salah di Wembley agak mengkhawatirkan. Saya rasa saya belum pernah melihat pemain bermain seburuk itu sebelumnya dalam pertandingan sepak bola," kata Merson dikutip dari Mirror.
"Tapi itu bisa saja Salah. Dia bisa absen selama beberapa minggu sebelum mencetak gol dalam 10 pertandingan berturut-turut atau mencetak hat-trick."
"Satu hal yang mungkin sulit baginya musim ini adalah bermain di depan Jeremie Frimpong."
"Dibandingkan dengan Trent Alexander-Arnold, dia lebih seperti pemain sayap yang menyerang."
"Dengan Trent, Salah bisa berlari ke mana saja dan dia akan dipilih. Trent juga akan menarik bek, memberi Salah lebih banyak ruang."
"Trent bisa menghancurkan Anda sendiri."
"Frimpong pemain yang bagus, tetapi dia bukan penghancur. Dia bermain sangat jauh ke depan sehingga dia bukan bek alami," tambah Merson.
"Trent juga bukan, tetapi hal yang sama berlaku sebenarnya, saya pikir Ibrahima Konate mungkin terlalu terekspos. Ada masalah besar di sisi lapangan itu, bahkan lebih parah dari musim lalu," pungkas eks pemain Arsenal tersebut.