Indonesia kehilangan beberapa legenda lapangan hijau yang tutup usia pada 2025.

Legenda Persebaya Surabaya Bejo Sugiantoro meninggal dunia pada 25 Februari pada usia 47 tahun.
Sosok yang tak asing di dunia sepak bola Indonesia itu lahir di Sidoarjo pada 2 April 1977.
Bejo dikenal sebagai bek tangguh semasa masih menjadi pemain.
Dia memperkuat Timnas Indonesia di SEA Games 1997 dan 1999, juga tampil di Piala AFF 1998, 2000, dan 2002.
Di level klub, sebagian besar kariernya dihabiskan di Persebaya Surabaya. Ia sempat memperkuat PSPS Pekanbaru, Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, dan Perseba Bangkalan.

Salah satu legenda Timnas Indonesia, Junaidi Abdillah, dikabarkan meninggal dunia pada 8 Maret 2025.
Almarhum lahir pada 21 Februari 1948 di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Junaidi adalah mantan pemain sepak bola nasional Indonesia yang dikenal sebagai gelandang berbakat pada era 1960-an hingga 1970-an.
Junaidi memulai karier sepak bolanya bersama klub Indonesia Muda.
Mendiang membela tim nasional pada era kejayaannya dan menjadi bagian penting dalam berbagai ajang internasional.
Bersama Timnas Junaidi mempersembahkan gelar juara King's Cup 1968 di Thailand dan Piala Merdeka 1969 di Malaysia.
Selain memperkuat timnas, Junaidi juga bermain untuk beberapa klub besar di tanah air seperti Persija dan Persebaya.

Kiper legendaris Indonesia Ronny Pasla wafat dalam usia 79 tahun pada 14 November 2025.
Ronny Pasla awalnya adalah pemain tenis, bahkan sempat akan mewakili Sumatera Utara di PON.
Dia banting setir menjadi kiper di PSMS Medan, sebelum kemudian sempat membela Persija Jakarta dan Indonesia Muda.
Di Timnas Indonesia, dia jadi kiper utama di era 1970-an, menggantikan pendahulunya, Yudo Hadianto.
Bersama Garuda, Ronny Pasla mampu juara pada Turnamen Merdeka 1969, Pesta Sukan Cup Singapura tahun 1972, dan Aga Khan Gold Cup tahun 1967.
Salah satu momen paling dikenang adalah saat Santos FC melakoni tur Asia pada 1972, termasuk melawan Indonesia.
Meski Indonesia kalah 2-3, Ronny Pasla mampu tampil apik termasuk menepis tendangan penalti legenda Timnas Brasil, Pele.

Mantan bek Timnas Indonesia Warta Kusuma meninggal dunia pada 28 Juli 2025 karena penyakit diabetes yang dideritanya.
Pria kelahiran 20 Oktober 1962, merupakan bek Timnas era 1980-an.
Warta Kusuma debut membela Timnas pada 21 Juli 1985, kala berusia 22 tahun, di bawah pelatih Sinyo Aliandoe.
Warta gentung sepatu pada 1985 akibat cedera lutut saat membela Indonesia melawan India. Sayangnya, kakinya tak kunjung sembuh meski menjalani operasi.
Ia pun pernah menjadi kepala pelatih Patriot Candrabaga FC.

Legenda Timnas Indonesia dan juga Persib Bandung era 1960-an, pada 26 September 2025 pada usia 87 tahun.
Henky yang membela Persib pada periode 1957-1962 dan turut membawa tim berjuluk Pangeran Biru menjuarai kompetisi Perserikatan pada 1961.
Henky Timisela merupakan pemain yang menjadi bagian skuad Garuda ketika Indonesia menjuarai Merdeka Tournament pada 1961 dan 1962.
Ia juga mencatatkan prestasi pribadi dengan julukan “Wonder Boy” setelah mencetak dua gol ke gawang Jerman Timur pada laga di Jakarta tahun 1959.