Felix Sanchez Bas

Felix Sanchez

Lahir di Barcelona, Spanyol, 13 Desember 1975, Felix Sanchez Bas sangat memahami kultur bermain Barcelona, klub kebanggaan Catalunya. Sanchez membawa budaya itu jauh ke Asia Timur pada tahun 2006.

QFA, Federasi Sepak Bola Qatar, sangat memercayainya dan memberi tanggung jawab penuh untuk meningkatkan sepak bola Qatar. Sanchez dilibatkan dalam mega proyek Akademi Aspire yang telah dimulai dari tahun 2004.

Akademi itu dimaksudkan untuk mencari dan mengembleng talenta-talenta berbakat untuk memaksimalkan potensi mereka, di samping itu juga memberikan edukasi sekolah. Ali, pencetak delapan gol Qatar di Piala Asia 2019 adalah alumni akademi itu.

Peleburan budaya terjadi. Sanchez, dibantu Xavi Hernandez, legenda Barca yang bermain di Al-Sadd (klub Qatar), menanamkan filosofi sepak bola Barcelona kepada pemain Qatar. Sanchez menangani Qatar U-19, U-20, U-23, dan senior.

QFA bersabar menanti perkembangan sepak bola Qatar yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan diundang ke Copa America 2019. Buah kesabaran itu terjadi tahun ini: Qatar juara Piala Asia ketika tidak ada yang mengunggulkan mereka - kecuali Xavi yang sudah sedari awal yakin Qatar menjadi juara.

Felix Sanchez

DNA Barca itu tampak nyata dalam permainan Qatar di Piala Asia 2019. Qatar memiliki rata-rata penguasaan bola 70 persen dan meraih kemenangan meyakinkan 4-0 atas tuan rumah, Uni Emirat Arab (UEA).

Total enam kemenangan diraih Qatar dari fase grup hingga fase gugur (semifinal) dengan torehan 16 gol dan tidak sekali pun kebobolan gol.

"Felix Sanchez mengengembangkan sepak bola dengan DNA Barca di Piala Asia," begitu tulisan Barcelona di dalam laman resmi mereka. Kendati terpaut jarak jauh 7.000 kilometer, Barca tidak melupakan begitu saja Sanchez.

Sanchez 10 tahun melatih tim muda Barcelona dan setelahnya sempat menjadi pemandu bakat Eropa. Dia pernah melatih pemain-pemain seperti Sergi Roberto, Marc Muniesa, Gerard Deulofeu, Martin Montoya, dan banyak lagi.

Trofi Piala Asia 2019 bisa jadi titik awal kebangkitan sepak bola Qatar. Sanchez akan terus mengembangkan sepak bola Qatar sembari membawa DNA Barcelona di dalam dirinya.

Melihat kesabaran QFA kepada Sanchez yang berujung kesuksesan, barangkali terbesit di kalangan pecinta sepak bola Indonesia "Andai saja jika Luis Milla masih terus dipertahankan PSSI, andai saja."