Namun, bukan berarti pembalap tim satelit kehilangan taji. Nama-nama seperti Danilo Petrucci, Johann Zarco, serta Crutchlow masih kerap merepotkan pembalap tim pabrikan.

Pada MotoGP 2018, hanya ada empat pembalap yang mampu meraih kemenangan. Dari jumlah tersebut, terselip nama Crutchlow yang menggunakan motor satelit Honda.

Memasuki musim 2019, memang kembali tidak ada pembalap tim satelit yang memenangi seri MotoGP. Namun, selain Miller dan Crutchlow, terdapat nama baru yang masuk perhitungan, yakni Quartararo.

Menjalani musim debut di MotoGP dengan motor tim satelit, Quartararo membuktikan kemampuannya. Tujuh podium diraihnya dengan enam di antaranya berada di peringkat kedua.

Miller sendiri meraih lima podium pada MotoGP 2019 sementara Crutchlow tiga kali masuk tiga besar. Kemudian Miller dan Quartararo akan mendapat kepercayaan di tim pabrikan mulai MotoGP 2021.

Fabio Quartararo

Menariknya, MotoGP 2020 seolah menjadi tahun yang dinantikan pencinta MotoGP. Pasalnya, Miller dan Quartararo seolah diminta membuktikan diri layak membela tim pabrikan.

Pada seri pembuka MotoGP 2020, keduanya telah membuktikan diri bisa bersaing. Quartararo keluar sebagai pemenang, sementara Miller konsisten di barisan depan sebelum mengamankan posisi keempat.

Ini sekaligus menjadi bukti, keputusan Dorna mengubah aturan software pada 2016 tepat. Kini, balapan MotoGP bukan hanya milik para pembalap tim pabrikan.

Pada musim 2021 nanti, meski Miller dan Quartararo pindah ke tim pabrikan, bukan berarti gaung tim satelit mati. Masih ada sejumlah pembalap yang dinantikan bisa bersaing di tim satelit.

Petronas Yamaha misalnya, mereka hampir pasti mengontrak Rossi. Sementara adik Marquez, Alex Marquez, telah dikonfirmasi bergabung dengan LCR Honda.

Patut dinanti, apakah nantinya ada pembalap tim satelit yang akhirnya mampu keluar sebagai juara dunia? Atau ternyata Quartararo mampu melakukannya pada MotoGP 2020 ini?