Lini bertahan dan gelandang Liverpool bisa jadi lebih tenang dengan keberadaan Fabinho. Titik kelemahan Liverpool yang tidak memiliki gelandang bertahan mumpuni, kini telah terisi oleh keberadaan Fabinho.

Penyempurna Gegenpressing Jurgen Klopp

Masih ada korelasinya dengan fungsi Fabinho sebagai penangkal serangan balik. Fabinho juga bisa melengkapi sistem gegenpressing Jurgen Klopp. Dalam fase bertahan, Liverpool bisa semakin kompak ketika melakukan high pressing kepada lawan, mempersempit ruang bermain mereka, untuk merebut bola.

Seiring kehadiran Fabinho, kekalahan mutlak di lini kedua seperti halnya saat melawan Madrid bisa sedikit teratasi. Saat melawan Madrid, trio Henderson, James Milner, dan Georginio Wijnaldum, tidak dapat mengakali kelas bermain yang dimiliki Toni Kroos, Luka Modric, dan Casemiro.

Ketika bola sudah berhasil direbut dari penguasaan lawan, giliran Liverpool yang melakukan serangan balik cepat. Tugas utama mencetak gol masih dimiliki trisula lini depan mereka. Tapi, dengan adanya Fabinho di tengah, kini gelandang lainnya juga bisa naik untuk membantu serangan, tanpa ragu meninggalkan celah untuk diserang balik lawan.

Jangan lupa juga, Fabinho memulai karier sebagai bek kanan sebelum dikonversi Jardim ke lini tengah. Pengalaman bermainnya di posisi tersebut tidak hanya mengasah insting bertahan Fabinho, tapi juga naluri untuk sewaktu-waktu naik membantu serangan.

Dibanding Henderson, Milner, Wijnaldum, atau Can, Fabinho memiliki tipikal bermain yang jauh berbeda dari ketiganya. Kehadirannya bisa mengubah peran gelandang lainnya untuk lebih ofensif, atau juga membantu Fabinho ketika bertahan, tapi di sisi lainnya, juga dibebaskan membantu serangan.

"Saya akan coba menciptakan sejarah saya sendiri di klub sepak bola ini. Semoga saja, di level personal, saya mampu memenangi titel dengan klub ini," harap Fabinho sesaat setelah dikenalkan kepada publik. Harapan yang sama juga diinginkan fans untuk meraih titel.