Evolusi Pemain dan Manajer

Menilik evolusi dari rivalitas United dan City, menarik jika melihat para pemain dari kedua belah pihak.

Sepanjang sejarah Premier League, banyak ikon yang pernah membela kedua klub. Jejak evolusi juga bisa dilihat dari para pemain tersebut. Saat United berkilau bersama pemain-pemain macam Steve Bruce, Gary Pallister, Peter Schmeichel, atau Eric Cantona, pemain paling top dari City adalah David White.

Pada 2003, United mendatangkan pemain muda dari Sporting Lisbon, Cristiano Ronaldo. Setahun kemudian, Wayne Rooney datang bergabung. Sementara pada periode yang sama, transfer terbesar yang dilakukan City adalah dengan mendatangkan Ben Thatcher.

Saat United memecahkan rekor transfer untuk mendapatkan Rio Ferdinand pada 2002, ketika itu pembelian paling mewah City adalah Claudio Reyna.

Carlos Tevez
Carlos Tevez (zimbio)

Dan, setelah uang Abu Dhabi masuk, perubahan mulai terlihat. City mulai membeli pemain papan atas. Dimulai dari Robinho, Carlos Tevez, hingga Sergio Aguero didatangkan.

Bagaimana dengan manajer? Perbedaan kedua klub terkait manajer ibarat bumi dengan langit. Sukses United sudah identik dengan Ferguson yang menangani klub selama 26 tahun, 21 tahun di era Premier League.

Namun selepas Ferguson, Man Utd kesulitan mendapatkan pengganti yang pas. Sudah empat manajer yang mencoba, semua gagal, termasuk yang terakhir, Jose Mourinho.

Sedangkan dalam periode yang sama, City sudah ditangani oleh 17 manajer (termasuk interim). Nama-nama macam Kevin Keegan, Joe Royle, Roberto Mancini, dan Manuel Pellegrini pernah bertugas.

Dalam hal head to head di Premier League, United boleh berbangga dengan 21 kemenangan atas City dalam 43 pertemuan. Namun, evolusi terjadi seiring pergeseran dominasi.

Di Old Trafford, Kamis dini hari nanti bisa menjadi gambaran dari evolusi dari derby Manchester. Sebelumnya City menjadi tetangga berisik yang menjadi pengganggu. Kali ini United yang berposisi sebagai pengganggu, yang coba membuyarkan asa City menjadi penguasa.