Menurut Erick Thohir, hal tersebut dikarenakan keterbatasan tata kelola keuangan negara yang sudah diatur.
Saat ini, dipastikan bahwa Tim Indonesia mendapatkan anggaran Rp60 miliar untuk gelaran SEA Games Thailand 2025.
Jumlah tersebut membuat Indonesia bisa mengirim sekitar 700-800 atlet untuk bersaing di gelaran tersebut.
"Tapi ini dasar yang awalnya 120 atlet menjadi hampir 700-800 atlet karena tambahan anggaran dari Rp10 miliar jadi Rp60 miliar, itu sudah luar biasa," kata Erick Thohir.
"Jadi kalau nanti mau mandiri dan berhasil, ya tetap ada konsekuensinya belum tentu kami bisa menyediakan bonus karena kami ada yang namanya tata kelola keuangan negara," jelasnya.
Erick Thohir mengaku tak memiliki target muluk untuk bisa menjadi juara umum di SEA Games 2025.
Hanya saja, dia berharap Skuad Merah Putih bisa mengulang pencapaian di edisi sebelumnya dengan finis di peringkat ketiga.
Pada gelaran sebelumnya, Indonesia menempati ranking ketiga dengan koleksi 87 medali emas.
Untuk ajang tahun ini, Indonesia kehilangan sekitar 41 medali emas karena banyaknya nomor-nomor pertandingan yang tidak dipertandingkan.
"Dan dari hasil kami verifikasi kami, ini baru terdeteksi 32 emas. Artinya kalau yang dulu dapat 46 emas (dari SEA Games 2023) ditambah 32 emas (dari SEA Games 2025) itu masih kurang lebih 78 emas. Kalau kami mau ranking tiga itu harus 82 sampai 90 emas," pungkas Erick Thohir.
Penulis: Gazza Roosaryatama