Harrison terus melanjutkan pekerjaannya hingga tahun 2008. Dalam periode itu, tentu saja angkatan 1992 menjadi warisan bersejarah dan terhebatnya di United. Harrison membentuk, mengembangkan, pemuda-pemuda berdedikasi dan berbakat yang kemudian disempurnakan oleh Alex Ferguson.
Neville, Phill Neville, Giggs, Paul Scholes, David Beckham, Nicky Butt, merupakan beberapa nama top yang lahir dari sentuhan Harrison. Klimaks dari generasi itu terjadi di tahun 1999. United, dengan skuat yang sebagian besar diperkuat alumni 1992, mengalahkan Bayern Munchen di final Liga Champions yang berlangsung di Camp Nou.
Kemenangan itu melengkapi perolehan trofi United menjadi tiga (treble), setelah sebelumnya meraih Piala FA dan Premier League. Harrison melihat kesuksesan treble United bak ayah yang bangga dengan kesuksesan anak-anaknya, melihat mereka tumbuh dari pemuda menjadi lelaki sejati.
“Saya merasa terhormat berada di posisi itu (pelatih tim muda United) selagi mereka berubah dari anak-anak ke lelaki sejati. Malam itu, selagi selebrasi berlangsung, David, Ryan, Paul, dan Neville bersaudara berbagi kesenangan mereka kepada saya,” cerita Harrison.
“Bagaimana perasaan saya? Sangat antusias? Ya. Tersanjung? Ya. Bahagia, tapi lebih dari segalanya saya berpikir kepada diri sendiri ‘Betapa beruntungnya saya’.”
Harrison telah tiada. Alex Ferguson, yang saat ini telah memiliki gelar kehormatan Sir di depan namanya, memiliki cerita mengenai sosok Harrison.
“Kontribusi Erik kepada sepak bola, dan tidak hanya dengan Manchester United, sangat hebat. Ketika saya datang sebagai manajer, saya cukup beruntung punya Eric sebagai staf kepala pengembangan pemain muda, jadi saya melihat kinerjanya, tidak hanya dengan angkatan 92 tapi dengan seluruh pemain muda,” tutur Ferguson.
“Dia membangun karakter dan determinasi kepada pemain-pemain muda tersebut dan menyiapkan mereka untuk masa depan. Dia guru, dia memberikan mereka jalan, sebuah pilihan dan dia hanya melakukannya melalui kerja keras dan pengorbanannya sendiri.”
“Dia mampu memberikan edukasi itu kepada pemuda dan menjadikannya salah satu pelatih terhebat sepanjang waktu kami. Pada level personal, Eric tidak punya banyak bercanda dan berbicara langsung (to the point), dan saya mengaguminya,” pungkas Ferguson.
Selamat Jalan, Eric Harrison. Pesan dari kami, fans Man United: terima kasih karena menelurkan generasi terkenal sepanjang masa yang membuat kami semua bangga menjadi fans Red Devils.