Dituturkan oleh Direktur Olahraga Leverkusen, Simon Rolfes, Ten Hag direkrut menggantikan Alonso karena klub butuh pengalaman darinya yang pernah meraih trofi bersama Ajax Amsterdam dan Man United. Terlebih, Ten Hag pernah melatih Bayern Munchen II pada medio 2013-2015.
"Bersama Erik ten Hag, kami mendatangkan pelatih berpengalaman dengan kesuksesan yang mengagumkan di lapangan. Enam gelar juara yang diraihnya di Ajax sangat luar biasa," papar Rolfes.
"Dengan tiga gelar liga dan dua kemenangan piala domestik, ia dan Ajax mendominasi sepak bola Belanda dari tahun 2018 hingga 2022. Dan Erik menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih dengan kesuksesan berikutnya di Manchester United dalam situasi yang terkadang sulit."
"Ide kami tentang sepak bola sejalan. Dengan sepak bola yang menuntut secara teknis dan dominan, kami ingin meneruskan gaya Werkself dan membidik target tertinggi di Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions."
Ten Hag juga mengakui tertarik melatih Leverkusen yang notabene salah satu klub besar di Eropa, juga di Jerman. Ia berambisi membangun skuad yang dapat bersaing kompetitif di masa depan.
"Bayer 04 adalah salah satu klub terbaik di Jerman dan juga salah satu klub papan atas di Eropa. Klub ini menawarkan kondisi yang luar biasa, saya sangat terkesan dengan diskusi yang dilakukan manajemen," tambah Ten Hag.
"Saya datang ke Leverkusen untuk melanjutkan ambisi yang ditunjukkan dalam beberapa tahun terakhir. Merupakan tantangan yang menarik untuk membangun sesuatu bersama-sama dalam periode perubahan ini dan mengembangkan tim yang ambisius," urainya.
Ten Hag sebelumnya menangani Man United dengan keberhasilan memenangi dua trofi pada dua musim beruntun, yakni Piala Liga dan Piala FA. Ia dipecat pada November 2024 menyusul serangkaian hasil buruk dan digantikan oleh Ruben Amorim.