Jack Komboy memberi motivasi kepada para pemain SSB Heijnes sebelum bertanding di GIC 3. (Media SSB Heijnes)
Wahyu melanjutkan, kualitas turnamen GIC bisa dipastikan meningkat seiring kehadiran tim-tim dari China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Pakistan.
Khusus tiga negara yang disebut terakhir, baru pertama kali berpartisipasi di GIC.
"Dari Korea Selatan kami kedatangan Hwaseong FC yang bernaung di K-League 2. Mereka akan bertanding di kategori usia U-15,”
“Begitu pula Mito Hollyhock asal Jepang (J-League2). Jangan lupakan Zhejiang FC dari China dan KV Sport (India)," ucap Wahyu.
Keberadaan tim-tim tersebut bakal menempa mental bertanding para pemain yang kelak berguna dalam perjalanan karier sepak bola mereka.
Muaranya tentu saja ke Timnas Indonesia kelompok umur dan senior.
"Harapannya adalah GIC bisa melahirkan bibit-bibit pemain yang kelak menjadi langganan Timnas Indonesia kelompok umur hingga senior,”
“Kebetulan nanti coach Indra Sjafri (PLT Dirtek PSSI) dan Simon Tahamata (Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia) akan memantau langsung di hari pembuka," jelas Wahyu.
"Berkaca dari pengalaman, GIC pernah mencetak pemain-pemain untuk Timnas Indonesia”
“Contohnya tahun 2023 ada JiDa Bin, Marselinus Ama Ola, dan Meshal Hamzah.
“Bukan mustahil GIC 2025 melanjutkan tradisi ini," imbuhnya.