Leon yang baru genap berusia 18 tahun pada April lalu berhasil menembus jajaran pemain muda Cerro Porteno.
Pada awal Agustus lalu, Leon secara tiba-tiba dipromosikan ke tim utama.
Saat itu, pelatih Cerro Manolo Jimenez melihat akademi klub tersebut dan menyukai apa yang dilihatnya.
Jimenez langsung memasukkan Leon yang masih remaja ke tim utama.
Keputusan Jimenez berbuah manis karena dalam debutnya, Leon mencetak gol kemenangan dalam pertandingan melawan Sport Ameliano.
Seorang bintang lahir, dan dalam beberapa minggu, pemain tersebut telah dikaitkan dengan klub Premier League seperti Arsenal dan Manchester United.
Pada awal 2025, United memenangkan lomba dan berhasil menggaet Leon.
Leon harus tinggal di Paraguay hingga bursa transfer musim panas, tetapi sekarang dia sudah diperkenalkan sebagai pemain United.
Meski jam terbangnya di level senior masih minim, Leon diyakini memiliki modal besar untuk bersinar.
Diego Leon (X/PepiTorres17)
"Dia bek kiri yang tidak ada duanya di dunia, tipe yang jarang ditemukan," kata presiden Cerro Juan Jose Zapag dikutip dari BBC Sport.
Bek sayap itu sekarang akan mengikuti jejak Diego Gavilan, pemain Paraguay pertama yang bermain di Premier League.
Seperti Leon, Gavillan merupakan produk Cerro dan meninggalkan tim untuk bergabung dengan Newcastle United pada 2000.
"Semua berjalan sangat cepat baginya," kata Gavilan.
"Namun di usianya, masih banyak yang harus dipelajari, ditingkatkan, dan disempurnakan oleh Leon. Ini akan menjadi perubahan besar baginya, pindah ke negara lain, benua lain."
"Namun, saya yakin United tahu apa yang akan mereka dapatkan dan akan memberinya waktu untuk beradaptasi," tambah Gavillan.
Leon tidak tumbuh dalam keluarga sederhana sebagai anak bungsu dari sembilan bersaudara di Juan Emilio O'Leary, sebuah kota kecil yang dekat dengan perbatasan Brasil dan Argentina.
Namun, hal itu tidak menghentikannya untuk mengejar mimpinya dan mengemasi barang-barangnya untuk akademi Cerro Porteno di Asuncion, pada usia 12 tahun.
"Saya mengikutinya selama dia masih di jajaran pemain muda di Cerro, saat saya bekerja di sana sebagai pelatih untuk tim U-19, U-20, U-23, dan kemudian tim utama," kenang Gavilan.
"Dia anak desa dengan potensi luar biasa dan kekuatan fisik yang hebat."
"Dia selalu menonjol di setiap level yang dia ikuti dan mungkin yang lebih penting lagi dia adalah seseorang yang juga bisa bermain di berbagai peran," lanjut Gavillan.
Leon menghabiskan tahun-tahun pembentukannya sebagai pemain sayap kiri yang membuatkan memiliki kemampuan dalam menyerang.
"Dia awalnya bergabung dengan klub sebagai pemain sayap, tetapi karena kebutuhan dia digunakan sebagai bek kiri," kata Hernan Acuna, kepala pemandu bakat Cerro.
"Kualitas menyerangnya terkadang membuatnya sedikit mengabaikan tugas defensifnya."
"Namun, dia sangat efektif saat menyerang, terutama dengan kemampuan finishing-nya," lanjut Acuna.
Leon telah mengakui bahwa panutannya untuk posisi tersebut adalah mantan bek Real Madrid, Marcelo.
"Diego memiliki bakat alami, tetapi perjalanannya masih panjang," kata Jimenez.
"Mudah-mudahan, suatu hari nanti kita dapat mengatakan bahwa dia memiliki karier seperti Marcelo atau mungkin seperti Patrice Evra di United," tambah Jimenez.