Ketua Crystal Palace Steve Parish mengatakan keputusan untuk mencoret Crystal Palace dari Liga Europa adalah ketidakadilan terbesar dalam sejarah sepak bola.
"Kami sangat terpukul," kata Parish kepada Sky Sports.
"Ini hari yang buruk bagi sepak bola. Ini ketidakadilan yang mengerikan."
"Saya yakin tidak ada yang ingin melihat ini. Saya rasa UEFA tidak ingin melihat ini. Kami telah dicoret dari kompetisi Eropa karena alasan teknis yang paling konyol," lanjut Parish.
UEFA mengatakan Palace dapat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga dan Parish mengatakan mereka akan melakukannya.
UEFA menetapkan batas waktu 1 Maret 2025 untuk menunjukkan bukti restrukturisasi kepemilikan multi-klub, yang terlewatkan oleh Palace.
Palace berargumen bahwa Textor tidak memiliki pengaruh yang menentukan di klub, tetapi pembelaan tersebut tidak diterima.
"Semua orang tahu kami bukan bagian dari sistem multi-klub," tambah Parish.
"Kami tidak berbagi staf. Kami terjebak dalam aturan yang tidak dibuat untuk kami. Saya tidak mengerti mengapa panel sampai pada kesimpulan seperti itu."
"Saya pikir kami telah menunjukkan bahwa John tidak memiliki pengaruh terhadap klub kami."
"Ini adalah keputusan yang menggelikan. Kami akan meminta pengadilan banding untuk mendengarkan argumen kami," pungkas Parish.