Filosofi Cramer Pegangan Shin Tae-yong

Dettmar Cramer juga tercatat pernah menangani Eintracht Frankfurt dan Bayer Leverkusen. Itu sebelum menjadi manajer umum sekaligus penasihat bagi Timnas Korea Selatan U-23 pada 1991.

Eks penerjun payung jadi pilihan Federasi Sepak Bola Korea karena pengalaman di Asia untuk membantu meningkatkan level tim jelang Olimpiade Barcelona 1992. Kariernya tidak panjang, karena konflik dengan staf pelatih menyusul ketidaksepahaman soal program latihan.

Dettmar Cramer. (Blog Naver)

Perselisihan berujung pengunduran diri dan Dettmar Cramer urung ikut mendampingi Timnas Korea Selatan U-23 sampai berlaga di Olimpiade Barcelona 1992.

Nyatanya banyak pemain Timnas Korea terkesan dengan metode latihan Cramer. Si Napoleon juga dianggap sosok peduli terhadap pemain.

Salah satunya manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Bagi Shin Tae-yong, Cramer sosok panutan, inspirasi, termasuk guru.

Shin Tae-yong menyempatkan diri menemui sang mentor di pinggiran kota Munich, Jerman ketika menimba ilmu di Eropa pada 2013. Nasihat untuk karier sebagai pelatih didapat dalam keakraban selama empat jam.

Shin Tae-yong mengunjungi Dettmar Cramer. (Joins)

"Saya sangat kenal dengan Dettmar Cramer. Saya sudah menganggapnya sebagai guru, teman, dan sahabat. Saya banyak belajar darinya dalam segala hal. Terutama kedisiplinan dalam sepak bola,” kata Shin Tae-yong secara eksklusif kepada BolaSkor.com melalui PSSI.

Ia kembali ke Jerman pada 2016, guna mengunjungi makam Cramer. Shin berdoa, termasuk agar Cramer memberi kekuatan kepadanya memimpin Korea di Olimpiade Rio 2016.

"Saat saya mau bertanding (Olimpiade Rio 2016), saya memang datang ke makamnya untuk mengenang jasanya untuk saya. Saya seperti ini memang ada andil tangannya. Saya bisa menjadi pelatih yang bisa bermain di Piala Dunia (2018) berkat ilmunya,” tambah Shin Tae-yong.

Bisa jadi yang diterapkan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, merupakan buah yang dipetik dari Cramer. "Saya belajar tentang filosofi sepak bola darinya. Bagaimana bermain mengandalkan fisik, stamina yang kuat, hingga taktik yang matang.”