4. David da Silva (Persebaya)

David da Silva adalah faktor utama kesuksesan Persebaya Surabaya di Liga 1 2018. Pemain berdarah Brasil itu mencetak 20 gol, dan menjadi runner up top skorer di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia tersebut.

Kesuksesan itu membuat David dilirik tim-tim luar negeri. Tak tanggung-tanggung, ia dilamar Pohang Steelers. Steelers adalah klub dari kompetisi strata teratas di Korea, atau K-League.

David pun menerima tawaran itu. Akan tetapi, penampilannya di Steelers tampaknya tak sesuai harapan. David resmi dilepas beberapa bulan lalu. Ia hanya mencetak dua gol dari sembilan pertandingan.

Penyerang asal Brasil ini tak butuh waktu lama untuk menganggur. David langsung ditampung Persebaya. Ia mendapat kontra jangka panjang. David akan membela Persebaya pada putaran kedua Liga 1 2019, hingga musim depan.

David da Silva mengunjungi latihan Persebaya. (BolaSkor.com/Kurniawan)

5. Diego Assis (Madura United)

Cerita Diego Assis mirip dengan Comvalius, dan David da Silva. Diego adalah mesin utama lini tengah Persela pada Liga 1 2018. Ia mencetak enam gol dan tujuh assist. Kolaborasinya dengan Loris Arnaud membuat Laskar Joko Tingkir disegani lawan.

Diego bergabung dengan Al-Ain FC. Klub ini adalah peserta kompetisi kasta kedua di Arab Saudi. Akan tetapi, Diego tak awet di klub milik Mazen bin Raddad itu. Ia harus terpental. Pada akhirnya Diego kembali ke Indonesia. Ia ditampung Madura United.

Menurut keterangan Haruna Soemitro, manajer Madura United, Diego didatangkan untuk menggantikan Zah Rahan. Zah Rahan harus beristirahat cukup lama karena mengalami cedera serius. (Laporan Kontributor Keenan Wahab/Surabaya)