Namun, Susan mendapat hal yang lebih saat bersama Theo. Kesabaran Theo membuat Susan jadi lebih semangat berlatih.

"Saya sama Mas Theo itu sering bertengkar. Dia suka jail, pernah pas latihan ditinggal, marah, terus baikan lagi," ujar Susan.

Menjadi guide Susan juga bukan perkara mudah bagi Theo. Sifat atlet asal Maluku yang kerap merajuk sempat membuat Theo pusing.

"Pendekatannya memang benar-benar harus dari hati. Saya memahami betul apa yang Mba Susan mau, kalau dia sedang tidak ingin latihan, tidak bisa dipaksa," tutur Theo.

"Harus dirayu dulu sampai mau. Biasanya kalau sudah diajak makan, dia langsung luluh," sambungnya.

Theo juga tidak pernah berharap apapun dari Susan. Jika berhasil meraih medali atau juara, Theo hanya ingin melihat Susan bahagia.

Menurut Theo, peran guide memang penting pada perlombaan para atletik. Namun, medali tak akan bisa didapat kalau sang atlet tidak percaya penuh kepada pendampingnya.

"Kalau menang, itu prestasi yang didapat Susan. Saya hanya mendampingi dia sebaik mungkin agar bisa meraih kesuksesan," ujar Theo.

Keteguhan dan kesabaran Theo sebagai guide juga dirasakan Susan sebagai support yang tidak didapatnya dari orang lain Ibu dari putri berusia tiga tahun itu berjanji akan memberi Theo hadiah jika berhasil meraih medali pada Asian Para Games 2018.

"Nanti Mas Theo saya ajak makan bakso, ditraktir. Biasanya juga suka makan sama teman teman," tutur Susan.