Dalam sejarah Piala Dunia, tentu masih melekat dalam memori bagaimana Jens Lehmann menjadi pahlawan Jerman dalam adu penalti melawan Argentina di perempat final 2006. Saat itu Lehmann berulang kali menunduk dan mengambil secarik kertas dari kaus kakinya. Catatan yang berisi daftar penendang Argentina beserta arah yang biasa dipilih.

Hasilnya, Lehmann selalu menebak arah yang tepat dan menggagalkan dua di antaranya. Jerman lolos setelah sukses mematahkan sepakan penalti Esteban Cambiasso. Yang menarik, nama Cambiasso tidak ada dalam catatan Lehmann. Pada Desember 2006, Lehmann melelang secarik kertas bersejarah itu untuk amal dan terjual senilai satu juta euro. Sang pembeli sendiri menyumbangkan kertas catatan Lehmann kepada museum sejarah Jerman di Bonn.

Pada Piala Eropa U-21, Maret 2018 silam, cara serupa dilakukan oleh kiper Jerman, Julian Pollersbeck pada adu penalti di laga final melawan Inggris. Sebelum adu penalti dimulai, Pollersbeck diberikan secarik kertas oleh staf pelatih. Sama dengan seniornya, Pollersbeck juga menyimpan catatan itu dalam kaus kakinya. Hasilnya, Jerman menang setelah Pollersbeck mematahkan tiga sepakan penalti Inggris.

Kini, pada Piala Dunia 2018, cerita yang serupa tapi tak sama terjadi saat Inggris melawan Kolombia. Pelatih kiper, Martyn Margetson memberikan catatan yang ditulis di botol minuman jelang adu tendangan penalti.

Sebelum adu penalti di mulai, terlihat kiper Kolombia, David Ospina, bertemu dengan Pickford. Namun, dengan cerdik sang kiper menutupi tulisan tersebut dengan handuknya.