Setelah tandang ke San Mames, kandang Bilbao, Barcelona akan menghadapi Real Valladolid di Camp Nou, sebelum kemudian berlaga di Liga Champions menlawan Lyon. Semua laga ini harus dilakoni Barca dengan rentang istirahat singkat.

Selapas jadwal rapat tersebut, Barcelona kembali akan menjalani laga panas. Mereka masih harus melawan Sevilla, klub yang membekap mereka pada pertemuan terakhir. Barcelona juga harus tampil dalam dua El Clasico kontra Madrid berturut-turut di akhir bulan.

Coutinho Masih di Bawah Bayangan Messi

Pada laga El Clasico kemarin, Valverde memainkan Philippe Coutinho dan Malcom sejak awal. Sebuah pilihan yang terbilang mengejutkan.

Dari skema permainan yang diusung, Valverde jelas memplot Malcom di posisi Messi. Tidak sedikit pengamat yang menilai Valverde sudah kehilangan akal jika menganggap Malcom bisa memainkan peran Messi.

Beruntung, Malcom tampil gemilang pada laga tersebut. Dia berulang kali membuat Marcelo kelabakan. Dan, Malcom pun menandai penampilan apiknya dengan gol penyeimbang.

Selama ini, performa Malcom sejak didatangkan dari Bordeaux memang belum memuaskan. Namun, laga melawan Madrid bisa menjadi pertanda bagus bagi Barcelona.

Baca Juga: Statistik Penunjang Ketergantungan Akut Barcelona kepada Lionel Messi Musim Ini

Philippe Coutinho

Valverde terlihat mengharapkan Coutinho bisa menjadi pendamping yang tepat bagi Malcom. Pengalaman dan kemampuan Coutinho dapat membantu kompatriot mudanya.

Namun, yang terjadi di atas lapangan tidaklah sesuai harapan. Coutinho kembali tampil tidak maksimal. Dia acap kehilangan bola, bahkan saat tanpa tekanan. Distribusi bola dan pergerakannya bisa dikategorikan buruk. Eks Liverpool itu juga tidak bisa membuat satupun peluang.

Sepertinya, Coutinho masih merasa berada di bawah bayang-bayang Messi. Dia terlalu berambisi bisa menyamai Messi. Hidup di bawah bayang-bayang Messi memang tidaklah mudah. Ingat, Messi adalah seorang pemain spesial.

Tetapi, apa yang ditampilkan Coutinho memang mengecewakan. Meski tidak bisa dibandingkan dengan Messi, adalah tidak normal jika jurang yang memisahkan Messi dengan para pemain pelapis sangat lebar.

Situasi ini pula yang dilema yang dihadapi Valverde kian besar. Di satu sisi, dia ingin Messi dalam kondisi bugar saat bermain. Di sisi lain, dia tidak punya sosok yang paling tidak mengisi peran Messi. Jika ada pemain yang bisa menjalankan peran itu, paling tidak tampil tidak mengecewakan, Valverde tidak akan dihadapkan dengan dilema ini.