Tak Mudah Menekuni Equestrian

Sebagai wanita, menekuni equestrian tentu tidak mudah. Apalagi, di usia remaja, keinginan bergaul dengan teman sebaya menjadi godaan terbesar Charlotte.

Lumpur, debu, dan sengatan matahari menjadi kawan akrab Charlotte sebagai atlet equestrian. Kegiatan yang bertolak belakang untuk remaja berusia 16 tahun kebanyakan.

Bagi Charlotte, tak masalah menghabiskan waktu lebih banyak dengan kuda kesayanganya yang diberi nama, King Kong, ketimbang bergaul seperti layaknya remaja lain.

Jika kebanyakan temannya menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan, Charlotte justru harus bangun lebih awal, menemui kuda-kudanya di tempatnya berlatih, Jakarta Perkumpulan Equestrian Centre, Bogor, Jawa Barat.

"Terkadang memang suka iri dengan mereka. Saya juga merasa kurang memiliki waktu untuk diri sendiri, tetapi tidak masalah. Mungkin saat ini saya harus fokus di berkuda, karena di masa depan, kegiatan ini yang akan saya banggakan," ujar Charlotte.

Setelah lima tahun menekuni equestrian, Charlotte kini memiliki impian besar. Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 menjadi target utama.

Proses menuju PON 2020 tentu tidak mudah. Charlotte harus melewati beberapa tahapan dan mengikuti beberapa kejuaraan nasional sebelum akhirnya bisa mewakili Banten tahun depan.

"Tujuan utama tentu ingin tampil di ajang seperti SEA Games dan Asian Games, tetapi itu kan di level senior. Saat ini fokus utama saya adalah untuk bisa tampil di PON 2020," ujar Charlotte.

Tak seperti kebanyakan atlet berkuda wanita lain, Charlotte lebih memilih nomor jumping di equestrian ketimbang dressage. "Menurut saya jumping itu lebih menantang. Lebih memacu adrenalin," kata Charlotte.

Tak hanya untuk diri sendiri, Charlotte ingin equestrian ke depannya bisa lebih dikenal masyarakat Indonesia. Charlotte menilai ada banyak hal yang bisa dipetik dari menjalani olahraga berkuda.

"Ke depannya juga ingin membantu anak-anak lain agar bisa menekuni equestrian. Mungkin dengan menjadi pelatih atau bagaimana sehingga bisa lebih banyak atlet equestrian di Indonesia," ujar Charlotte Fatima Haque Ramadhan.