Reus juga pernah berada di titik nadir ketika cedera terus menerjangnya, hingga ia sampai berkata, ingin menggadaikan seluruh uangnya agar bisa terus fit. Reus pun bercerita mengenai momen tersebut.

"Jujur, kata itu diucapkan secara tulus. Ketika Anda diterjang cedera serius sebagai pesepakbola -dan maksud saya cedera jangka panjang, di mana Anda absen tujuh-delapan pekan atau lebih, bukan sekedar tiga-empat pekan- maka pemikiran seperti itu biasa. Anda hanya ingin memainkan olahraga yang Anda mainkan selama bertahun-tahun dan menikmatinya," tutur Reus di laman resmi Bundesliga, Minggu (11/3).

"Sulit bagi saya menerima fakta Anda tak bisa bermain sepak bola selama delapan bulan. Cedera adalah bagian sepak bola, Anda harus beradaptasi dan belajar akibat darinya. Saya sekarang bahagia telah kembali bermain."

Menepi dalam jangka waktu yang panjang ternyata juga memberikan berkah kepada alumni akademi Rot Weiss Ahlen itu. Ketika rekan setimnya menjalani rutinitas, berlatih, dan bersiap memainkan pertandingan. Reus menghabiskan waktu di ruang perawatan dan menjalani program pemulihan.

Reus memiliki banyak waktu senggang yang digunakan untuk memikirkan hal lain di luar sepak bola. Termasuk, memikirkan cedera ini sebagai pembentukkan karakter atau mental. Bagi seorang pemain yang tidak menyerah karena cedera, maka hal itu membentuk mental yang dimilikinya.

"Ya (cedera membentuk karakter). Tidak hanya dalam ruang lingkup kecil, tapi juga besar. Ketika Anda cedera dalam waktu panjang, Anda merefleksikan apa yang ditawarkan hidup secara keseluruhan. Saya tahu ini tidak hanya tentang sepak bola. Ada isu-isu penting di luar sana. Terutamanya, karena Anda hanya bisa bermain hingga berusia 35 tahun, dan kemudian memasuki lembaran hidup baru," terang Reus.

"Saya pikir sangat penting untuk tidak memulai memikirkan hidup setelah sepak bola saat Anda berusia 33-34 tahun. Ada banyak hal yang sangat hebat di dunia ini dan hal penting untuk dipikirkan, sebelum Anda pensiun."

Lanjut Baca lagi