Apa yang Membuat Comeback di Paris Spesial?

Selain kondisi pincang Man United (seperti yang disebutkan sebelumnya) kala menyambangi Paris, fans juga sudah tidak lama merasakan 'getaran' yang sama ketika mereka memiliki keyakinan akan comeback dalam situasi sulit.

Perasaan tersebut tidak pernah ada sebelumnya di era David Moyes, Louis van Gaal, dan Jose Mourinho. Ditunjuknya Solskjaer menggantikan Mourinho Desember lalu benar-benar menjadi titik balik United musim ini.

17 laga dilalui di seluruh kompetisi di bawah asuhan manajer asal Norwegia itu, Man United baru sekali kalah dan menyapu bersih sembilan laga tandang - termasuk melawan PSG - dengan kemenangan.

Menurut pengakuan dari Gary Neville, legenda United lainnya yang menjadi pandit sepak bola, pemain-pemain di ruang ganti pemain menyanyikan nama Ole Gunnar Solskjaer. Itu menjadi pesan, yang juga mewakili fans United di seluruh dunia: Solskjaer layak jadi manajer tetap Man United.

Ole Gunnar Solskjaer

"Saya tahu dia (Solskjaer) akan bertahan, tidak ada keraguan akan hal itu. Dia ingin bertahan, para pemain ingin bertahan, dan bersamanya, kami bermain sebagaimana Manchester United seharusnya bermain," tutur Lukaku kepada Manchester Evening News.

"Dia adalah seorang manajer muda, dan tim ini penuh dengan pemain muda, sehingga atmosfer yang ada sangatlah sempurna baginya untuk memenangkan trofi di masa depan."

Solskjaer telah memperlihatkan apa yang selalu dilakukan mantan manajernya dahulu, Sir Alex Ferguson, dalam skuat Man United: menjadikan seluruh pemain merasa penting. Tanpa menganakemaskan beberapa pemain.

"Liga Champions, 'ini kompetisi kami. Kalian bisa lihat pada laga tadi malam ketika Ajax mengalahkan Real Madrid, itu yang harus kami lakukan'. Saya rasa, mereka (PSG) juga membicarakan hal serupa di ruang ganti," tegas Solskjaer.

"Tahun lalu, Real Madrid dan Juventus bersaing ketat pada babak 16 besar, sedangkan tahun sebelumnya, Barcelona dan PSG. Tahun ini, dengan skuat yang kami miliki, kami bisa melakukannya. Kami Manchester United."

Bahkan dalam kondisi skuat seadanya, Solskjaer mampu memaksimalkan potensi dalam diri Fred, McTominay, Pereira, hingga memberi kesempatan Greenwood dan Chong bermain jelang akhir laga. DNA dan identitas bermain itulah yang diinginkan fans dari Manchester United.

Eric Cantona, Sir Alex Ferguson, Ole Gunnar Solskjaer

Neville, Rio Ferdinand, Eric Cantona, dan Patrice Evra, merupakan beberapa nama legenda yang menyaksikan pertandingan. Dua nama terakhir bahkan hadir langsung di Parc des Princes.

Ketika Evra berkata dengan lantang sembari live di Instagram "Saya mencintai permainan ini," dengan didampingi Pogba yang berada di sebelahnya, Cantona mengatakan "Saya suka ini. Saya mencintainya."

Comeback yang tercipta dramatis di era modern ini semakin bertambah spesial, karena fans bisa dekat dengan pemain melalui media bernama Twitter, Instagram. Seluruh pemain meluapkan perasaan mereka di Twitter.

Scott McTominay

Klimaks dari malam keajaiban Manchester United di Paris itu muncul dari sebuah foto, ketika McTominay menangis haru pasca melakukan selebrasi gol dengan fans. Apa yang dilakukannya mewakili perasaan fans Man United di seluruh dunia.