Ahris mengaku, pertama kali dia memukul bola dengan mallet, sang pelatih langsung memujinya.
“Pertama kali saya coba pukul pelatih bilang tak pernah lihat pukulan seperti saya,"
"Sejak saat itu saya berkecimpung di Woodball dan bertekad untuk berprestasi,” tutur Ahris.
Ahris bahkan berlatih hanya 10 bulan dan bisa menembus level Tim Nasional Indonesia.
“Dan dalam waktu tak lama juara Asian Cup ,” jelas Ahris seraya memegang tongkat mallet.
Ahris menyebut, belajar bermain woodball tidak lah sulit, hanya perlu konsisten dan total dalam berlatih.
“Woodball ini kalau tak benar menyukai atau tak gila susah berprestasi, karena kalau mau berprestasi perlu komitmen dalam semua hal,” tutur Ahris.
Ahris bahkan menyarankan untuk berlatih woodball.
Sebab, olahraga ini dianggap bisa membentuk karakter seseorang.
“Orang bisa berubah dari negatif jadi positif. Kalau mau berprestasi harus positif,"
"Hapus hal hal yang negatif dan belajar atitude yang baik, dan ini semua ada di woodball,” pesan Ahris yang kini membidik gelar juara Asian Cup Woodball Championship 2025 itu.